JAKARTA– Rumah sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta merawat pasien tanpa gejala atau OTG lebih tinggi dibandingkan yang positif dengan gejala. Fakta ini dikemukakan Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19 Kolonel CKM dr. Stefanus Dony, Kamis (8/10/2020) di Jakarta.
Ia mengatakan jumlah pasien Flat Isolasi Mandiri di Tower 4 dan Tower 5 sebanyak 1.536 orang pasien OTG. Sedangkan di Tower 6 dan Tower 7 RS Darurat Covid-19, yang merawat pasien bergejala ringan dan sedang, terisi 1.496 pasien.
“Berdasarkan morning record setiap pagi untuk pasien bergejala berat hanya satu, itupun statusnya menunggu rujukan,” ujar dr. Stefanus Dony, dirilis covid19.go.id.
Dokter yang kesehariannya bertugas sebagai Kepala Kesehatan Kodam Jaya itu menambahkan penghuni RS Darurat Covid-19 ini lebih banyak terpapar dari keluarga dan perkantoran.
“Memang perbedaan tidak terlalu jauh. Yang kita lihat kebanyakan dari keluarga dan kantor yang masuk ke RS Darurat Covid-19,” papar dr. Dony.
Dokter Spesialis Paru-paru RS Siloam ASRI Jakarta dr. Maydie Esfandiari, Sp.P menjelaskan bagaimana proses virus corona masuk ke dalam tubuh.
dr. Maydie menjelaskan bila seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 batuk dan tidak menggunakan masker maka droplet itu yang menimbulkan penularan. Cara penularannya itu sendiri bisa melalui saluran pernafasan saat orang menghirup udara.
Untuk orang yang memakai masker secara tidak benar berpotensi terpapar. “Orang yang memakai masker secara tidak benar, di bawah hidung atau di dagu, dapat menyebabkan terjadi penularan,” ujar dr. Maydie.
Atau bisa juga, lanjut dr. Maydie, melalui kasus lain pada droplet yang jatuh ke permukaan benda yang kemudian tersentuh atau dipegang tangan. Tanpa disadari tangan mengusap wajah atau mata sehingga virus itu masuk ke dalam tubuh.
“Masuknya lewat mata dan hidung, lalu masuk ke paru-para melalui saluran pernafasan atas,” ujar dr. Maydie yang mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di mana pun kita berada. (*)