Lintas Terkini

Betulkah Bekerja Lembur Dapat Memicu Penyakit Jantung? Begini Penjelasan Dokter Spesialisnya

Bagi sebagian orang, bekerja dari rumah tak ada bedanya dengan bekerja sepanjang hari. Lantaran tidak keluar rumah, maka seseorang akan cenderung bekerja terus-menerus tanpa kenal waktu.

Kondisi ini dapat berakibat pada kurangnya waktu istirahat atau tidur. Padahal, tidur merupakan salah satu syarat hidup sehat supaya tubuh istirahat, memulihkan semua organ, dan meredakan stres. Lantas, betulkah jika bekerja lembur dapat memicu penyakit jantung?

Dilansir dari Tempo.co, Senin (11/10/2021), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Primaya Hospital Bekasi Barat, Fachmi Ahmad mengatakan, kerja lembur kemungkinan besar mengurangi waktu tidur, sehingga berpotensi mengakibatkan penyakit jantung.

“Kerja lembur juga berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi, stres, dan pola makan tidak sehat yang merupakan faktor risiko penyakit jantung,” kata Fachmi dalam diskusi daring bertema Hari Jantung Sedunia,beberapa hari lalu.

Dia menjelaskan, banyak penelitian menunjukkan kurang tidur dan pola tidur yang terganggu akan berdampak serius pada kesehatan jangka panjang, termasuk penyakit jantung. Tidur memberi kesempatan tubuh untuk memulihkan diri agar bisa berfungsi normal saat siang hari.

Saat tidur, detak jantung menjadi pelan dan tekanan darah turun, sehingga tekanan pada jantung berkurang. Bila tidur larut malam dan kurang tidur, beban kerja jantung terus bertambah dan bisa mengakibatkan kerusakan.

Durasi tidur yang tepat dalam satu hari adalah tujuh jam. Dari total jam tidur tersebut itu, kita bisa menyicilnya dalam sehari. Contoh, tidur siang selama dua jam dan tidur malam selama lima jam.

“Tidak ada rumus pasti untuk waktu tidur dan tidurlah sesuai kebutuhan,” katanya.
Idealnya, seseorang harus bisa tidur dalam 15 menit setelah merebahkan diri. Kemudian bangun tanpa alarm pada pagi harinya dengan tubuh yang segar.

Fachmi Ahmad menambahkan, pekerjaan yang memakan waktu panjang, menggunakan sistem bergilir atau shift, berbeban berat, terpapar karbon monoksida atau polutan lain, dan duduk dalam waktu lama juga berpotensi memicu penyakit jantung, seperti tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi, stres, pola tidur tak teratur, dan pola makan tidak sehat.

Demi jantung sehat, waktu kerja maksimal adalah delapan jam sehari selama lima hari sepekan, dan waktu lembur maksimal dua jam.

Pekerja juga harus rutin bergerak aktif di sela-sela pekerjaan agar terhindar dari penyakit jantung. Durasi aktivitas seperti berdiri dan berjalan yang disarankan adalah lima menit untuk setiap satu jam bekerja.

Camilan yang direkomendasikan saat bekerja adalah kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Penting juga menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up rutin bagi pekerja.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah mengelola stres. “Stres kronis bisa memicu penyakit jantung karena berbagai gejala yang menyertai, seperti insomnia atau gangguan tidur dan depresi yang mengarah ke gaya hidup tidak sehat,” kata Fachmi.
Stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan trigliserida.

Exit mobile version