MAKASSAR – Warga Jalan Urip Sumoharjo, Makassar digegerkan dengan adanya seorang pria paruh baya sedang tertidur dalam posisi terlentang di Pekuburan Nasrani Panaikang. Belakangan diketahui jika pria ini bukannya tertidur, ternyata ia sudah meninggal dunia yang diduga akibat serangan jantung.
Informasi yang dihimpun awak media, awalnya jasad korban ditemukan oleh salah seorang anggota TNI dari Satuan Kostrad. Anggota TNI ini menduga korban mabuk berat, sehingga tertidur di atas jalanan di kompleks pekuburan tersebut.
Anggota TNI ini pun menyampaikan ke warga jika seorang lelaki tertidur akibat mabuk di jalanan. Maka warga segera berdatangan ingin melihat dari dekat, dan sebagian warga lainnya melaporkannya pada aparat Polsek Panakkukang, Minggu, (11/12/2012) sekira pukul 05.20 Wita.
Aparat Kepolisian Sektor Panakkukang yang tiba di lokasi langsung mengecek kondisi korban, dan ternyata sudah tak bernyawa lagi. Polisi pun melakukan identifikasi, sebelum akhirnya mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Mappaoddang Makassar.
Jasad korban dimasukkan ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik untuk dilakukan visum sekira pukul 07.55 Wita. Selanjutnya pihak kepolisian yang telah mengetahui identitas korban bernama Andi Azis (64), warga Kecamatan Biringkanaya, Makassar ini, langsung menghubungi pihak keluarga korban.
Pihak Kepolisian Sektor Panakkukang Makassar segera menghubungi keluarga korban, Arif Saleh (53), yang merupakan adik korban. Mendapat informasi dari pihak kepolisian, adik korban ini langsung menyusul ke RS Bhayangkara untuk memastikan kabar tersebut.
“Saya dihubungi juga oleh kakak saya setelah ia menerima informasi oleh pihak Polsek Panakkukang, jika Azis ditemukan tewas. Saya pun secepatnya bergegas ke RS Bhayangkara untuk memastikan kabar tersebut. Dan saat saya lihat betul jenazah itu, memang ternyata dia adalah jasad kakak tertua saya (Andi Azis),” ungkap Arif Saleh.
Sementara itu, Dokter Muda Bagian Forensik, Andi Najmiah Hafzah mengatakan, dari hasil visum yang dilakukannya, korban meninggal dunia diduga karena mengalami gangguan penyakit jantung kronis.
“Jadi, hasil visum jika korban meninggal dunia diduga akibat terserang penyakit jantung kronis, berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam diri korban,” jelas dr. Andi Najmiah Hafzah.
Pihak keluarga korban setelah mendengar penjelasan dari pihak RS Bhayangkara, selanjutnya meminta jenazah keluarganya untuk dibawah ke rumah duka di Perumahan Patene, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. (*)