Mabes Polri Telusuri Rencana Peledakan Bom Depan Istana Negara

Mabes Polri Telusuri Rencana Peledakan Bom Depan Istana Negara

BEKASI – Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di Bekasi Jawa Barat. Ketiganya diduga berencana meledakkan bom di Istana Negara. Ketiga terduga teroris itu yakni Nur Solihin, Agus Supriadi, dan Dian Yulia Novi. Nama terakhir, Dian Yulia dipersiapkan sebagai calon pengantin bom Istana Negara.

Wanita kelahiran 1989 asal Cirebon, Jawa Barat tersebut telah membuat surat wasiat untuk sang ibu. Ketiga terduga teroris itu akhirnya ditangkap di rumah kontrakan mereka di Jalan Raya Bintara Jaya VII, RT 4/RW 9, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016) sekira pukul 16.00 Wib.

Di rumah kontrakan tersebut, Densus 88 menemukan barang bukti berupa bom yang saat ini ditangani oleh pihak Gegana Polda Metro Jaya. Bom aktif yang terdapat di lokasi merupakan bom yang akan diledakkan oleh calon pengantin wanita, Dian Yulia Novi di Istana Negara.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul membenarkan target ketiga terduga terduga teroris itu adalah Istana Negara.

“Rencananya bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara pada saat serah terima jaga Paspampres,” ujar Martinus.

Martinus mengatakan, anggota Densus menangkap Dian Yulia Novi di sebuah kamar kosan nomor 104, Jalan Bintara Jaya VII, Kecamatan Bekasi Barat, pada pukul 15.50 Wib. Bom berdaya ledak tinggi itu tersimpan di sebuah tas ransel warna hitam.

“Untuk NS (Nur Solihin) dan AS (Agus Supriadi) ditangkap sebelumnya di bawah Flyover Kalimalang pukul 15.40 WIB,” tandas Martinus.

[NEXT]

Rencananya, DYN jadi “Calon Pengantin” Perempuan

Satu dari tiga orang terduga teroris yang diamankan di Bekasi Jawa Barat adalah seorang perempuan. Dari mereka, diamankan satu bom yang rencananya akan diledakkan di Istana Negara.

“Rencananya akan diledakkan di Istana Negara Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2016).

Perempuan itu berinisial DYN, menjadi “calon pengantin” alias orang yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara. DYN diamankan bersama dua orang rekannya yakni NS dan AS.

Ada pula surat wasiat dari DYN, berisi pernyataan bahwa dia akan menjadi pengantin bom bunuh diri. Surat wasiat itu diamankan dari paket yang dikirim via kantor pos, sebelumnya diantarkan oleh tiga orang itu.

Setelah mereka bertiga ke kantor pos, mereka kemudian pulang ke indekos di Jalan Bintara Jaya VIII Bekasi, tepatnya di kamar 104. Di tempat itulah, DYN dan sebuah ransel berisi bom diamankan.

[NEXT]

Wanita Calon Pengantin Bom Istana Tulis Surat Wasiat untuk Ibu

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan adanya penangkapan tiga terduga teroris di rumah indekos di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi, Jawa Barat, sekitar pukul 15.40 WIB, Sabtu (10/12/2016). Sebuah bom aktif yang berdaya ledak besar ditemukan di rumah tersebut dan kini tengah dalam penjagaan polisi.

“Benar, pada Sabtu, sekitar pukul 15.40 WIB, telah dilakukan penangkapan kepada tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan,” kata Martinus yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (10/12/2016)

Ketiga terduga teroris itu yakni Nur Solihin (NS), Agus Supriadi (AS), dan Dian Yulia Novi (DYN). Martinus menjelaskan, kronologis penangkapan yang dimulai dengan pembututan oleh anggota Densus 88 terhadap Nur Solihin (NS) dari Solo ke Jakarta.

Setibanya di Jakarta, kendaraan yang ditumpangi NS kemudian menjemput DYN di daerah Pondok Kopi. Mereka saat itu diketahui membawa satu kardus.
DYN kemudian diantar ke kantor pos di sekitar kawasan Bintara untuk mengirimkan kardus yang dibawanya. Namun, saat kardus diambil dan diperiksa anggota Densus 88, ditemukan pakaian dan surat wasiat DYN yang ditujkan untuk orang tuanya.

“Adapun isi surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan DYN untuk melakukan amaliyah,” katanya.

Dari kantor pos, NS, AS, dan DYN menuju rumah indekos di Jalan Bintara Jaya VIII Bekasi, di mana DYN turun dengan membawa ransel hitam dan masuk ke kamar 104, sedangkan NS dan AS pergi meninggalkan rumah indekos tersebut sambil tetap dibuntuti.

Sekira pukul 15.40 WIB mereka ditangkap di bawah flyover Kalimalang, sedangkan pada 15.50 WIB DYN ditangkap di indekos itu.

“Ditemukan bom jadi di dalam kamar yang tersimpan di dalam ransel hitam. Rencananya bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara pada saat serah terima jaga Paspampres. Saat ini masih dilakukan pengembangan lebih lanjut,” kata Martinus. (*)