PANIAI – Para pengangguran atau lulusan magister, sarjana, diploma dan SMA di Kabupaten Paniai, Papua mengaku tersinggung dengan pernyataan DPRD setempat karena pengangguran tidak pernah menciptakan masalah apapun di bumi Wagadei (Paniai). Bahkan mereka semua profesional, berwibawa dan beretika.
Pernyataan itu ditegaskan tokoh pemuda Paniai, Tinus Pigai yang mengecam pernyataan DPRD setempat. Pasalnya, keberadaan pengangguran telah membawa dampak positif bagi masyarakat Paniai dengan bisa mengatasi tugas-tugas DPRD, terutama masalah sosial maupun kemanusiaan yang terjadi.
“Kami menyikapi pernyataan yang disampaikan oleh kedua wakil rakyat terkait TPN-PB/OPM tidak ada di Paniai, yang bikin kacau di Paniai itu pengangguran karena tidak punya pekerjaan adalah sebuah pembohongan publik,” kecam Tinus Pigai.
Ia mengatakan, Anggota DPRD yang dipilih dan diangkat oleh rakyat untuk mengatasi masalah-masalah sosial dituding tidak pernah masuk kantor dan hanya berpikiran selalu menyangkut uang. Bahkan, wakil rakyat di Paniai dituding tidak mengatahui sama sekali apa yang akan dikerjakan di gedung wakil rakyat tempat para legislator berkantor.
“Itu seharusnya DPRD rasa malu, bukan asal omong,” tutur Tinus Pigai, Senin (11/12/2017).
Ia menegaskan, DPRD harus mencabut pernyataan yang dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dalam melabelkan nama TPN-PB/OPM dengan nama KKB dan KKSB di Paniai. Pernyataan yang dikatakan wakil rakyat bisa berdampak akan merugikan pengangguran dan masyarakat yang sedang hidup dengan baik dan aman.
“Jika tidak mau cabut pernyataan ini dalam beberapa waktu ke depan, maka kami semua (pengangguran) yang ada di Kabupaten Paniai siap turun minta pertanggungjawabannya di Kantor DPRD Kabupaten Paniai,” ancam Pigai, yang juga mengaku pengangguran ini.
Tokoh pemuda Paniai lainny, Allo F. Yeimo menganggap pernyataan Anggota DPRD Panaiai ini sangat keliru. Untuk itu, ia meminta anggota DPRD tersebut perlu memberi klarifikasi pernyataan tersebut. (*)
Komentar