MAKASSAR – Oknum Polda Sulsel kembali bertindak arogan ke media dalam eksekusi yang dilaksanakan di Pergudangan Parangloe, Rabu (12/3/2014) pagi. Sejumlah oknum polisi mengusir dan memaki sejumlah reporter dan fotografer yang meliput eksekusi yang berujung ricuh.
Komisi Nasional Pengawas Aparatur Nasional Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) menilai arogansi yang dilakukan oknum polisi tidak mencerminkan penjabaran sembilan program unggulan Kapolda Sulsel. “Di zaman sekarang ini masih ada saja arogansi okum polisi kepada media. Apalagi, pimpinan Polda Sulsel sudah mengeluarkan program unggulan, kok belum diterapkan juga,” ujar Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution Jarre, Rabu (12/3/2014) siang.
Nasution menilai, oknum polisi yang arogan tersebut harus benar-benar memahami program unggulan Kapolda Sulsel. “Apakah memang begini yang diajarkan oleh kapolda? Harusnya anggota di lapangan memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat,” tandasnya.
Dia menambahkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Buhanudin Andi harus menindak anggotanya yang tidak paham dengan tanggung jawabnya di lapang. “Kami meminta kapolda Sulsel segera menindak anggota yang arogan itu,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, tindakan arogansi kembali dilakukan sejumlah oknum kepolisian yang mengamankan eksekusi gudang di Parangloe, Desa Bida Kelurahan ParangloeKecamatan Tamalanrea, Rabu (12/3/2014) pagi. Sejumlah oknum Brimob Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar mengusir wartawan yang melakukan peliputan di sekitar lokasi.
Tidak hanya mengusir wartawan dan fotografer, sejumlah oknum polisi berseragam lengkap itu juga memaki wartawan dengan perkataan yang tidak sepantasnya.
Eksekusi sendiri dilakukan pihak Pengadilan Negeri (PN) Makassar di depan pintu Pergudangan Parangloe. Eksekusi itu sempat diwarnai dengan ujukrasa dan aksi penolalakan oleh Forum Mahasiswa Pinggiran dan massa yang berjumlah sekitar 500 orang. (er)