MAROS – Hutan merupakan paru-paru dunia, hutan kota yang ada di Maros menjadi penyeimbang alam dan kehidupan lainnya. Di tengah hiruk-pikuk kesibukan warga Maros yang sebagian besar menggunakan kendaraan, menjadi salah satu faktor penyebab polusi udara yang terjadi saat ini di dunia, termasuk di Kabupaten Maros.
Mahasiswa STKIP Yapim Maros, Sulfahry Rahman, Rabu (12/4/2017) mengemukakan, peran hutan kota sebagai penghasil oksigen, di tengah banyaknya pencemaran udara yang dihasilkan kendaraan bermotor.
“Hutan kota yang ada di Maros bukan cuma menjadi penghasil oksigen, tapi juga menjadi tempat berolahraga dan bercengkrama bagi masyarakat,” ucap Sulfahry.
Pemerintah Maros menyediakan sejumlah fasilitas olahraga di area hutan kota itu. Setidaknya ada 9 macam sarana olahraga yang disediakan. Bukan cuma itu, Pemerintah Kabupaten Maros juga membuat trek jogging.
Pada saat pagi dan sore, hutan kota diramaikan oleh warga Maros, baik yang ingin berolahraga atau sekedar bersantai di hutan kota. Tapi sayangnya, masih ada segelintir masyarakat yang tidak menjaga kebersihan area hutan kota tersebut, disana-sini masih banyak terlihat sampah yang berserakan.
Kata Sulfahry Rahman lagi, hutan kota selain karena ramai dikunjungi, suasananya juga nyaman.
“Dan kalau masyarakat mau membeli makanan atau minuman, hutan kota sangat dekat dengan lokasi wisata kuliner Pantai Tak Berombak (PTB),” katanya. (*)
Komentar