Lintas Terkini

Banyak Siswa Keluhkan Soal Matematika UNBK SMA yang Sulit

Siswa SMA mengikuti UNBK 2018.

JAKARTA – Di hari kedua sampai keempat Ujian Nasional Bebasis Komputer (UNBK) SMA ada sejumlah laporan keluhan terhadap soal Matematika yang dirasakan sangat sukar oleh siswa. Soal Matematika di UNBK 2018 jauh berbeda dari soal try out yang selama ini telah dipelajari siswa.

Para siswa mengeluhkan tak hanya yang di daerah, bahkan juga di Jakarta mengeluhkan bentuk soal yang dibuat Pemerintah (BSNP). Keluhan dan laporan atas sulitnya soal Matematika ini juga disampaikan oleh siswa di laman komentar akun resmi Kemdikbud di media sosial Instagram dan telah tersebar di Twitter dan Facebook.

Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut adalah terkait dengan jumlah dan cakupan materi tidak sesuai kisi-kisi, tidak sesuai cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN, tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik (option jawaban diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya), soal Trigonometri banyak keluar 6 soal padahal di kisi-kisi hanya 2 soal, soal isian singkat banyak soal yang tidak sama, ada yang 4, 5, dan ada yang 3.

Uraian tersebut disampaikan oleh Slamet Maryanto, Guru Matematika yang juga Pengurus SEGI Jakarta. Kemudian beragam keluhan tersebut misalnya datang dari siswa SMAN 2 Tangerang Selatan, siswa SMA 46 Jakarta, siswa SMA BM Jakarta Selatan, siswa SMA Labschool Jakarta dan juga dari siswa SMA N 47 Jakarta.

Seperti yang diungkapkan Andi Ainul, siswa Kelas XII IPS di salah satu sekolah di Jakarta bersama teman-temannya, bahwa soal Matematika UNBK sangat susah. Sangat beda jauh dengan soal-soal try out sebelumnya.

“Contoh soal yang kami belum pelajari seperti cotangen, matriks pecahan. Juga ada soal yang salah jawabannya. Soalnya juga kurang kalimat penjelasannya. Jadi bingung harus diapakan. Kami sangat kecewa dengan soal ini. Kami saja yang di Jakarta susah mengerjakannya, apalagi teman-teman di daerah. Semoga kedepan tidak terulang dan kami berdoa semoga nilai UNBK kami tetap bagus,” keluh Andi Ainul. (*/B)

 

Exit mobile version