PINRANG – Meski sudah sepekan lamanya, kasus pengungkapan mobil bodong di Polres Pinrang masih mengambang tidak jelas. Ini dikarenakan, tidak satupun pejabat berkompeten Polres Pinrang yang mau memberikan keterangan terkait perkembangan kasus ini.
Menyikapi persoalan ini, Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera yang dikonfirmasi sangat menyayangkan hal tersebut. Menurut Frans, harusnya perkembangan kasus itu diinformasikan ke publik agar masyarakat bisa mengetahui perkembangannya. Apalagi kata Frans, pengungkapan kasus mobil bodong terbilang langka dan hal seperti ini bisa menjadi pelajaran positif bagi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya dalam membeli kendaraan.
“Sangat kami sayangkan jika seperti itu. Harusnya, Polres Pinrang terbuka dalam proses hukumnya sehingga publik bisa ikut tahu, ” ucap Frans via selulernya.
Olehnya itu Frans meminta, awak media segera mendesak Polres Pinrang melalui jajaran SatReskrim agar segera memberikan pernyataan terkait perkembangan kasus itu agar transparansi Polri dalam melaksanakan tugasnya tidak tercoreng.
“Tolong ke Kasat Reskrim dan minta supaya dia memberikan keterangan pers terkait persoalan itu. Kalau perlu sampaikan, ini permintaaan Kabid Humas Polda Sulselbar, ” tegasnya.
Terpisah, hal yang sama diungkapkan Harmoko Majang, seorang tokoh pemuda dan mantan aktifis yang ikut dimintai tanggapannya, Selasa (11/8/2015). Menurut Harmoko, pengungkapan ini merupakan torehan emas Polres Pinrang karena kasus mobil bodng terbilang cukup langka dan sulit untuk dibongkar. Selain itu, dengan menginformasikan ke publik, hal ini bisa menjadi warning buat masyarakat untuk lebih berhati hati.
“Kasus ini harus dibuka ke publik dan terus dikembangkan, karena selain menjadi warning, tidak menutup kemungkinan, jajaran Polres Pinrang mampu membongkar sindikatnya, apalagi di Kabupaten Pinrang cukup banyak mobil yang bernomor polisi luar daerah, khususnya yang berasal dari pulau Jawa dan Kalimantan, ” ungkapnya. (Aroelk)