LINTASTERKINI.COM – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan dunia internasional kini tengah mengamati perkembangan kejahatan siber alias kejahatan dunia maya dan menyusun metode penanggulangannya. Dia menyebut pemerintah Indonesia kini dalam proses pembentukan Badan Cyber Nasional.
“Kami sedang melakukan langkah-langkah menuju ke sana (pembentukan), dan sudah melalui suatu rapat-rapat yang sangat intens,” kata Wiranto saat dicegat di depan kantornya, Jakarta, Selasa, (10/10/2016).
Meski begitu, Wiranto belum memberikan proyeksi yang jelas mengenai badan tersebut. “Ini (perencanaan) juga untuk membangun sejenis badan siber yang nanti kami namain apa ya kami belum tahu.”
Pembentukan BCN sempat dipertanyakan kelanjutannya akhir September lalu. Presiden Joko Widodo diketahui sempat membatalkan pembentukan BCN, karena alasan yang terkait efisiensi anggaran. Daripada membentuk badan baru, Jokowi meminta penguatan fungsi siber dari sejumlah institusi pemerintahan yang sudah ada.
Wiranto yang baru mengikuti Singapore International Cyber Week pada 9-10 Oktober kemarin, menegaskan bahwa ancaman siber kini disorot oleh forum ASEAN, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Pertemuan di sana (Singapura) kemarin, kita (ASEAN) dengan pihak Amerika dan Inggris sama-sama metoda pengamanan aktivitas negara, dari kejahatan siber,” ujar Wiranto.
Wiranto sempat menekankan pentingnya penguatan kerja sama antar anggota ASEAN, karena isu siber yang, menurutnya, sudah menjadi kejahatan lintas negara. Aktivitas siber di satu negara, kata dia, bisa saja berpengaruh pada keamanan negara lain di sekitarnya.
“Dari Indonesia seorang ‘hacker’ bisa menghancurkan ekonomi negara lain, dari negara lain juga bisa ada metode yang mengancam perbankan di Indonesia,” ujarnya memberi gambaran.
(Sumber : Tempo)