MAKASSAR– Diketahui bahwa hampir seluuh dunia saat ini tengah melawan pandemi Covid-19, termasuk juga di Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti roda perekonomian kita menjadi terpuruk.
Justru dengan adanya pandemi Covid-19 ini, telah mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) meningkatkan daya saing agar tetap bertahan hidup (survive). Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarsodi Makassar belum lama ini.
Menurut dia, pandemi ini meningkatkan motivasi, menciptakan ruang tanpa batas melalui peningkatan penggunaan platform digital yang dapat menjadi motor penggerak dalam pemulihan ekonomi yang diharapkan bersama. Ia optimistis UMKM akan menjadi penggerak perekonomian dalam periode pemulihan ekonomi saat ini, mampu memengaruhi era baru pada masa adaptasi new normal.
Berkaitan dengan hal itu, Bambang menambahkan, pelaku UMKM perlu menyesuaikan diri dengan memperhatikan momentum untuk merespon adaptasi kebiasaan baru. Adaptasi kebiasaan baru tersebut dengan melakukan empat hal yang disebutnya A-M-C-F yakni adaptif, momentum, creative dan fastest.
“Artinya, UMKM harus memiliki kemampuan adaptasi, membaca momentum, kreatif menciptakan hal yang berbeda dan menarik untuk menjadi gaya hidup, serta mampu bergerak cepat,” papar Bambang.
Ia menambahkan, kemampuan bergerak cepat ini selain untuk berproduksi, juga mengadopsi teknologi digital di lapangan. Hal itu terbukti dengan banyaknya usaha mikro yang naik kelas karena mampu beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan jejaring dengan mengikuti trend digitalisasi UMKM. (*)