KONGA – Prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian dunia PBB Unifil 2017 Lebanon memperingati Hari Pahlawan yang digelar di empat lokasi sesuai sektor penugasan masing-masing satuan tugas (satgas), Jumat (10/11/2017).
Satuan Tugas yang berada di Markas Unifil Naqoura diantaranya Satgas Force Head Quarter Support Unit (FHQSU), Force Protection Company (FPC), Military Community Outreach Unit (MCOU), Force Commander Civil Military Coordination (CIMIC) Unit, Hospital Level II dan Staff Officer FC melaksanakan Upacara di Sudirman Camp Unifil HQ. Bertindak selaku Inspektur upacara (Irup) Komandan Kontingen Kolonel Inf Surya Wibawa S.
Untuk Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-J/Unifil melaksanakan upacara di geladak Heli Usman Harun-359 Dermaga Beyrut. Bertindak selaku Irup Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-J/Unifil Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H.
Selanjutnya Satgas Indobatt XXIII-K/Unifil menggelar Upacara di UNP 7-1 Sector East, bertindak selaku Irup Dansatgas Indobatt Letkol Inf Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd dan Satgas Military Police Unit (MPU) XXV-I/Unifil menggelar upacara di UNP 7-3 Sector East, dan selaku Irup Wadan Sector East Kolonel Inf Pribadi Sujatmiko.
Dalam amanat Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa yang dibacakan oleh Irup masing-masing Satgas bahwa Bung Karno pernah menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa Pahlawan. Setiap tanggal 10 November, seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, mengenang para pendahulu, pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri Republik Indonesia.
Mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang dilakukan, sehingga saat ini seluruh rakyat bisa menikmati hidup di bumi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional, betapa segenap Rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” kata Inspektur upacara (Irup), Kolonel Inf Surya Wibawa S.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Markas Indobatt-03 Sudan
Sementara itu, Komandan Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt) 03 Letkol Inf Syamsul Alam, S.E bertindak selaku Inspektur upacara (Irup) membacakan amanat Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa. Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 2017 di lapangan apel Markas Indobatt-03, El Geneina, Sudan, Afrika, Jumat, (10/11/2017).
Dalam amanat tertulis Menteri Sosial yang dibacakan oleh Komandan Satgas Konga XXXV-C/Unamid Letkol Inf Syamsul Alam, S.E mengajak untuk mengenang para pendahulu, pahlawan, perintis kemerdekaan dan pendiri Republik Indonesia. Karena mereka dengan segenap pemikiran, tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan hingga saat ini kita semua bisa menikmati hidup sebagai bangsa yang merdeka.
Dengan tema “Perkokoh Persatuan Membangun Negeri” tersebut dimaksudkan bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka berikutya adalah Bangsa Indonesia harus bersatu untuk memasuki tahapan bernegara yakni berdaulat, adil, dan makmur. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia.
Di akhir amanatnya Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, melalui Letkol Inf Syamsul Alam mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun bagi negeri ini.
Dalam upacara tersebut juga dibacakan pesan-pesan para pahlawan nasional, diantaranya yakni :
Bung Tomo : “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain merah dan putih, maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga”.
Soekarno : “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa Pahlawannya” dan “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.
Mohammad Hatta “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri, makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi”. (*)