MAKASSAR – Memasuki 2024, Kantor Otoritas Jasa Keuangan akan melaksanakan Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024
Pelaksanaan survey ini penting bagi OJK untuk bisa memahami karakteristik maupun kebutuhan masing masing daerah.
Demikian seperti disampaikan Deputi Direktur Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat – Bondan Kusuma saat memberikan sambutan pada pembukaan pelatihan petugas survey nasional literasi dan inklusi keuangan, Jumat (8/12/2023) di Makassar.
Baca Juga :
“Setelah melakukan perbandingan antar survey, maka kami dapat melihat secara lebih luas, namun ter arah akan kebutuhan dan urgensi dari setiap wilayah, akhirnya kami paham
daerah A membutuhkan akses keuangan pada sektor apa, dan daerah B membutuhkan akses pada sektor apa. Kami juga bisa mengetahui daerah mana yang kegiatan Investasi Ilegal
dan penipuan masih marak sehingga kami dapat menyusun strategi sedemikian rupa untuk memitigasi dan mengurangi hal tersebut,” ujar Bondan.
Survey literasi dan inklusi keuangan ini melibatkan sekitar 360 pencacah di seluruh Indonesia yang di faslitasi Badan Pusat Statistik di masing masing wilayah. Pelatihan petugas survey di lakukan mulai tanggal 3-10 desember 2023 di seluruh Indonesia. Khusus di Sulsel pelatihan di pusatkan di Kota Makassar dengan melibatkan sekitar 18 pencacah BPS dari perwakilan kabupaten kota mulai tanggal 8-10 desember 2023
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto S.Si., M.M. yang hadir membuka pelatihan SLIK 2024 di Makassar mengatakan , SNLIK merupakan kegiatan baru bagi BPS, sehingga dia berharap para petugas cacah BPS mengikuti pelatihan dengan baik agar bisa memahami konsep dan definisi pencacahan SNLIK 2024 nanti.
“ Tingkatkan terus koordinasi, baik di provinsi maupun di kabupaten/kota agar kualitas data SNLIK 2024 terjaga dengan baik,” Ujar Ariyanto.
Sebelumnya Berdasarkan hasil Survey Literasi dan Inklusi Keuangan pada tahun 2022, tingkat Literasi Keuangan di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 11,65% yakni dari 38,03% pada tahun 2019 menjadi 49,68% pada tahun 2022.
Selanjutnya untuk Inklusi Keuangan sendiri terdapat peningkatan sebesar 8,91% yakni dari 76,19% pada tahun2019 menjadi 85,10% pada tahun 2022.
Mencermati data pertumbuhan tersebut,
khusus di Provinsi Sulawesi Selatan
menunjukkan peningkatan sebesar
4,42% pada tingkat Literasi Keuangan dari 32,46% pada tahun 2019 menjadi 36,88% pada tahun 2022. Selanjutnya tingkat Inklusi Keuangan juga mengalami peningkatan sebesar 1,66% dari 86,91% pada tahun 2019 menjadi 88,57% pada tahun 2022.
Hal ini,menandakan kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Keuangan yang dilakukan oleh OJK, Pemerintah, dan Stakeholder lainnya memiliki dampak yang positif dalam mendorong inklusifitas keuangan di daerah. (*)
Komentar