Logo Lintasterkini

Ketua LDII Sulsel: Umat Islam Perlu Miliki Daya Lentur dan Daya Tahan

Muh Syukri
Muh Syukri

Senin, 13 Februari 2017 10:18

Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul
Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul

MAKASSAR – Menghadapi berbagai macam problematika kehidupan di era globalisasi, umat Islam hendaknya memiliki daya lentur dan daya tahan (survival). Disinilah pentingnya umat Islam memahami sifat Allah SWT yang maha pengasih (rahman) dan maha penyayang (rahim).

Dai Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Ustaz Ahmad Jauhari mengatakan, Allah SWT memiliki sifat rahman yang artinya Allah mencintai semua hamba-Nya. “Karena itu, kita sebagai manusia, hendaknya bisa saling mencintai kepada sesama orang yang beriman,” kata Ustaz Ahmad Jauhari saat menyampaikan kajian Kitab Syarah Asmaul Husna di forum pengajian bulanan DPD LDII di Masjid Raodhatul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/2/2017).

Sementara itu, Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul berujar, sebagai sesama manusia seyognya bisa saling memaafkan, karena Allah SWT sendiri sebagai pencipta manusia bisa memaafkan kepada hambanya. “Kalau kita memahami sifat Allah yang maha rahman dan rahim, maka kita memiliki daya lentur terhadap berbagai perubahan, saling memaafkan, dan saling memaklumi,” ujar Hidayat disela-sela pengajian LDII Makassar.

Daya lentur, menurut Hidayat, diposisikan saat menghadapi perubahan yang ekstrim. Selain itu, daya lentur dibutuhkan untuk saling memaafkan, saling memaklumi, dan mendorong silaturahim. “Daya lentur artinya tidak kaku dan tidak patah semangat. Terhadap perubahan, kita memiliki daya lentur,” kata anggota dewan pertimbangan MUI Sulawesi Selatan ini.

Hidayat mengatakan, dengan mendalami sifat Allah yang maha pengasih dan penyayang, umat islam bisa menghadapi berbagai dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. “Kita memahami bahwa umat islam harus memiliki daya lentur yang kuat dalam menghadapi problematika kehidupan yang mengalami turbulensi dan perubahan yang sangat ekstrim akibat globalisasi,” ucap Ketua Komisi Teknologi ICMI Sulawesi Selatan ini.

Selain memiliki daya lentur, kata Hidayat, umat Islam perlu memiliki daya tahan atau survival. “Dalam dimensi keimanan atau akidah, kita diharapkan memiliki daya survival, sehingga tetap konsisten bercita-cita ingin menggapai surga Allah SWT dan selamat dari neraka-Nya,” ujarnya.

Memahami kandungan Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang baik, kata Hidayat, dapat memperkuat modal sosial dalam menghadapi globalisasi dan bertemunya berbagai macam nilai di internet. “Pengajian seperti ini terus dilaksanakan agar kita menjadi warga negara yang berkontribusi terhadap berbagai hal. Menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kuat, modern, maju, dan bermartabat,” tutupnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 18:17
Indosat Perkuat Kehandalan Jaringan di Event Beautiful Malino 2025
GOWA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata lokal d...
News12 Juli 2025 17:37
Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence- Indosat, Cisco dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence, ekosistem ...
News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...