Lintas Terkini

Appi-Cicu Nomor Urut 1, DIAmi Kebagian Nomor Urut 2

Appi-Cicu nomor urut 1 (satu), DIAmi nomor 2 (dua).

MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar melakukan pengundian nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2018. Melalui pengundian secara sah, pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) ditetapkan sebagai paslon dengan nomor urut 1 (satu).

Sementara itu pasangan Mochammad Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) pada Pilwali nanti kebagian nomor urut 2. Dalam proses pengundian,KPU Makassar menyiapkan balon untuk diletuskan oleh Calon Wakil Wali Kota.

Kemudian, dalam balon tersebut terdapat nomor urut yang selanjutnya sebagai penanda untuk diberikan kepada Calon Wali Kota untuk mengambil tongkat dalam kotak.

“Karena yang datang pertama kali ke lokasi pengundian pasangan Appi-Cicu, maka kita persilahkan Calon Wakil Wali Kota, Ibu Rachmatika Dewi meletuskan balon pertama,” tutur komisioner KPU.

Cicu, sebutan akrab Andi Rachmatika Dewi yang kemudian meletuskan balon pertama mendapatkan nomor urut satu, sementara Indira nomor urut dua.

Nomor yang sama pun diperoleh saat Appi mengambil tongkat dan memperlihatkan nomor urut satu sebagai nomor resmi yang akan digunakan.
Appi yang dikonfirmasi terkait nomor urut tersebut menyatakan bahwa nomor urut yang diperoleh harus disyukuri.

“Alhamdulillah kita nomor satu, yah kalau bisa juara satu kenapa harus juara dua,” tutur Appi.

[NEXT]

Property Danny Tiga Kali Terjatuh

Detik-detik pengundian nomor urut pasangan calon (paslon), tiga properti pasangan incumbent Mohammad Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIA-mi) jatuh Menegangkan! Begitulah suasana batin sebagian besar pendukung dua pasangan calon kontestasi Pilwalkot Makassar saat detik-detik dimulainya pengundian nomor urut peserta.

Ruangan yang digunakan KPU Makassar menggelar tahapan bersejarah, Sandeq BAllroom Hotel Clarion, Selasa (13/2/2018) disesaki ratusan massa. Sebelumnya, pengunjung yang di dalam ruangan maupun di luar dan halaman hotel diliputi rasa gelisah dan kesal menunggu. Soalnya, pasangan Ramdhan Pomanto dan Indira Mulyasari terlambat tiba di lokasi acara, molor sekitar 1,5 jam dari jadwal yang ditetapkan KPU Makassar yakni pukul 10.00 Wita.

Property Danny terjatuh.

Pasangan Appi dan Cicu tiba sekira pukul 9.30 wita. Ketika detik-detik menjelang penarikan undian nomor urut peserta, suasana menjadi gaduh karena semua mau melihat secara langsung, namun terhalang oleh juru kamera yang hendak merekam momen bersejarah itu.

KPU Makassar memberikan kesempatan kepada calon Wakil Walikota, Andi Rachmatika Dewi (Cicu) untuk menusuk balon yang berisi bola untuk menentukan siapa yang terlebih dahulu menarik nomor undian. Cicu diberi kesempatan pertama karena pasangan ini tiba lebih dahulu di lokasi acara.

Ketika hendak menusuk balon berisi bola itu, Cicu tampak ketakutan dengan letusan balon tersebut, namun tetap tertawa sebagaimana ciri khasnya. Setelah balon meletus, giliran Calon Wakil Walikota, Indira Mulyasari yang menusuk balon.

Nah saat balon meletus, bola undian yang ada di dalam balon tampak jatuh. Cicu membuka bola dan menemukan nomor 1 berarti Calon Walikota Appi yang pertama akan mencabut nomor baru diikuti Danny.

“TIdakji natusukki ini ka berduri,” ujar Appi bercanda.

Setelah mengambil undian, Appi mendapatkan nomor urut satu, sebagaimana simbol satu jari telunjuk yang selama ini mereka perkenalkan. Setelah Danny mencabut nomor urutnya, nomor itu jatuh. Appi segera menegur Danny.

“Nomorta jatuh Pak Wali,” kata Appi.

Danny segera mengambil nomornya. Momentum kejatuhan properti pasangan Danny-Indira dalam prosesi pengundian nomor urut itu, tidak hanya sampai disitu. Setelah pengundian, dokumen hasil sidang pengundian nomor urut peserta yang diselipkan dalam map bermotif batik, diserahkan oleh Ketua KPU Makassar, Syarief Amir, kepada Danny.

Setelah diserahkan dan diterima Danny, dokumen itu melorot akan jatuh dari map. Lagi-lagi Appi menegur Danny Pomanto. Calon Walikota incumbent ini pun segera merapikan dokumennya, lalu foto bersama. (*)

 

Exit mobile version