MAKASSAR – Kondisi banjir di Kota Makassar terparah terjadi di dua Kelurahan di Kecamatan Manggala. Ribuan warga terpaksa harus meninggalkan rumah.
Hingga saat ini, ketinggian air belum juga mengalami perubahan yang siginifikan. Utamanya di wilayah Perumnas Antang. Tepatnya di Blok 8 dan 10, Kelurahan Manggala.
Ketinggian air menghampiri atap rumah warga. Berkisar 50, 80, 100 sampai 150 centi meter (cm). Yang kata Camat Manggala, Ansar Umar, air perlahan mulai surut.
“Dampak banjir ada di Kelurahan Manggala, ada empat wilayah RW (RW 6,8,9 dan 11). Di RW 6, itu terjadi di RT 5. Di RW 8 (RT 1,2,4,5). Di RW 9 (RT 1,2,3,6) dan di RW 11 (RT 1,2,5,6),” kata Ansar Umar melalui data yang dikirim ke LINTASTERKINI, Jumat (12/03/2021).
Di Kelurahan Manggala ini, ada tujuh lokasi pengungsian yang ditempati warga untuk sementara waktu. Jumlahnya ribuan orang.
Secara keseluruhan, pihak kecamatan mencatat ada sebanyak 2.819 jiwa yang terkena dampak banjir dari 667 KK. Sudah termasuk jumlah warga di Kelurahan Batua.
“Jumlah warga (Manggala dan Batua) yang dievakuasi 1.725 jiwa dari 465 KK,” sebut Ansar Umar.
“Untuk lokasi pengungsian di Swadaya (Kelurahan Batua) hanya di Masjid Attoyiba. Rata-rata warga masih berada di lokasi pengungsian, meski sebagian ke rumah keluarga,” lanjutnya.
Ansar Umar menambahkan, jika warga masih membutuhkan bantuan. Meski diakuinya, bantuan makanan sudah disiapkan oleh Dinas Sosial Makassar.
“Alhamdulillah makanan untuk Manggala blok 8 dan 10 sudah siap,” kata dia menyebut itu pesan dari Kepala Dinsos Makassar sambil menujukkan foto di salah satu masjid, lokasi pengungsian.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto telah mengagendakan bertemu dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, Adenan Rasyid.
Pertemuan mereka dijadwalkan di kediaman Danny Pomanto, Sabtu (13/03/2021). Sebelumnya, Danny Pomanto memang bilang, akan berkoordinasi dengan pihak otoritas terkait.
Itu dia sampaikan saat meninjau lokasi banjir di Komplek Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kamis lalu (11/03/2021).
“Sudah saya perintahkan Kadis PU untuk mengeruk sungai Biringjene (Komplek Kodam 3). Dan kami tetap akan berkoordinasi dengan balai pompengan supaya ada solusi dan tidak terjadi banjir parah setiap tahun,” kata Danny Pomanto saat itu.
Sementara, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi kembali mengingatkan kepada seluruh organisasi perangkat daerah untuk sigap tanggap bencana.
“Jangan biarkan ada korban banjir tidak makan atau kelaparan. OPD terkait, camat dan lurah harus mendata cepat semua korban banjir. Jangan ada yang terlewatkan. Dan sebisa mungkin kita penuhi apa kebutuhan yang paling mendesak. Dapur umum harus dimaksimalkan betul, serta di lokasi pengungsian wajib terurus,” pungkasnya. (*)