MAKASSAR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar mengikuti kegiatan Sosialisasi Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama angkatan IV tingkat Kota Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Yasmin, Jalan Jampea, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2017).
Kegiatan ini bertema “Penguatan Toleransi dan Kerukunan Beragama dalam Merajut Kebhinekaan” yang dihadiri biro media LDII Makassar, Ilmaddin Husain. Sosilisasi dibuka Staf Ahli Walikota Makassar Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Abdul Azis Hasan. Adapun sosialisasi ini diikuti tokoh agama, Ketua RT se-Kota Makassar, dan tokoh masyarakat.
Ketua LDII Kota Makassar, Renreng Tjolli menilai, sosialisasi ini cukup strategis dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunanan dalam kehidupan beragama. Baik dalam perspektif kearifan lokal maupun dalam perspektif agama.
Baca Juga :
“Dengan demikian, masyarakat bisa hidup dengan aman, tentram, dan damai dalam bingkai NKRI khususnya di Kota Makassar,” ujar Sekretaris MUI Sulawesi Selatan ini.
Menurut Renreng, kebhinekaan adalah suatu keniscayaan dan warga negara Indonesia telah dijamin oleh UUD 1945 untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Maka toleransi perlu ditingkatkan, kata dia, agar kita dapat saling memahami dan saling membantu.
“Jadi, perbedaaan jangan membuat kita tidak rukun,” ungkapnya.
Pemateri, Mappamadeng Dewang menyatakan nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku bagi Suku Bugis-Makassar. Kearifan lokal itu antara lain, siri yang berarti malu, getteng yang bermakna keteguhan hati, dan lempuk yang berarti kejujuran.
Staf Ahli Walikota Makassar Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Abdul Azis Hasan yang menyampaikan sambutan Walikota Makassar menyatakan, kerukunan umat beragama menjadi modal kelancaran pembangunan. Agar pembangunan di Kota Makassar berjalan lancar dan kondusif.
Materi sosialisasi antara lain peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama : perspektif kearifan lokal yang dibawakan Dr A Mappamadeng Dewang M.Si. Selain itu, materi peran FKUB Kota Makassar dalam membangun dan mengokohkan kerukunan umat beragama di Kota Makassar yang disampaikan oleh Ketua FKUB Kota Makassar.
Materi dengan topik menghargai orang dan agama lain suatu keharusan teologis disampaikan oleh Prof Dr Syamsudduha Saleh, M.Ag. (*)
Komentar