MAKASSAR – Pihak Kepolisian saat ini intens menggelar Operasi Sikat Lipu dengan sasaran pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor) atau biasa disebut aksi 3C. Operasi Sikat Lipu mulai digelar dari tanggal 11 – 31 Agustus 2017.
Tim Oerasi Sikat Lipu 2017 Polda Sulsel, Jumat (11/8/2017), sekira pukul 00.15 Wita, dipimpin Iptu Alexander Bura berhasil membekuk pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Tersangka merupakan DPO berdasarkan LP/801/VII/2017/Restabes Makassar/Sek.Tamalate dan LP/868/VII/2017/Restabes Makassar/Sek Tamalate.
Pelaku yang bernama Hamdi alias Andi (27), warga Jalan Inspeksi Kanal, Abubakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar ini langsung diinterogasi oleh Tim Oerasi Sikat Lipu 2017.
Baca Juga :
Hasil interogasi tersangka mengaku pada Bulan Juli 2017 mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja R warna hitam bersama Komeng (sudah tertangkap sebelumnya) dan R (DPO) menggunakan kunci Letter T di Jalan Mangerangi.
Lalu Bulan Juni 2017, mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Suzuki Nex warna hijau putih juga bersama Komeng dan R (DPO) dengan kunci Leter T di Jalan Sappabulo, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
“Selanjutnya pada Bulan April 2017, mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio Soul warna hitam di Jalan Andi Tonro Kecamatan Tamalate, Kota Makassar dengan menggunakan kunci Letter T bersama dengan Komeng dan R (DPO),” urai Iptu Alexander Bura.
Selanjutnya, Tim Operasi Sikat Lipu 2017 membawa pelaku keluar posko untuk menunjukkan tempat tinggal rekannya. Setelah tiba di sekitar tempat tinggal rekannya, pelaku mencoba mengelabui petugas dan melakukan perlawanan untuk melarikan diri. Upaya tersangka itu, sehingga anggota melakukan tembakan peringatan ke udara sebanyak 3 (tiga) kali, namun tidak diindahkan.
“Akhirnya setelah diberi tindakan tegas dengan cara mengarahkan tembakan ke arah kakinya, pelaku berhasil dilumpuhkan,” kata Alexander Bura lagi.
Selanjutnya pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan pertolongan medis. Saat berada di RS Bhayangkara, pelaku meminta maaf kepada para korban atas perbuatannya sambil merapatkan kedua telapak tangannya sebagai lambang permohonan maaf.
“Saya minta maaf atas perbuatanku. Tidak akan saya ulangi lagi dan saya sadari kalau nasib suatu kaum tidak alan berubah kalau bukan kaum itu sendiri yang mau merubahnya. Sekali lagi saya minta maaf,” ujarnya. (*)
Komentar