Lintas Terkini

Warga Pinrang Mulai Kesulitan Air Bersih

PINRANG – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga di sejumlah wilayah di kabupaten Pinrang mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur warga yang selama ini menjadi tempat bergantung bagi mereka mendapatkan pasokan air bersih sudah kering.

Untuk mengatasi persoalan itu, atas perintah langsung Bupati Pinrang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sawitto (TS) Pinrang diminta segera turun tangan. Perintah tersebut berdasarkan surat penyampaian dari pihak pemerintah kecamatan setempat, Jum’at (11/9/2015) sore, tiga mobil tangki berkapasitas 5000 liter milik PDAM TS Pinrang diluncurkan ke tiga Desa di Kecamatan Suppa.

Di Desa Tasie Walie, puluhan warga terlihat sudah bergerombol menanti kedatangan mobil tangki penyuplai air. Menurut Rahman, salah seorang warganya, saat ini di Desa mereka tinggal tersisa satu sumur yang masih berisi, itupun harus antri berjam jam untuk mendapatkan seember air dengan kualitas air yang jauh dari standar untuk konsumsi diminum dan memasak.

Hal yang sama diutarakan Sitti, seorang warga Desa Ujung Lero yang kampungnya juga kecipratan distribusi air bersih di hari yang sama. Ia merasa sangat senang begitu mengetahui akan adanya bantuan pasokan air bersih dari Pemerintah.

“Baru pertama kali kita dapat bantuan seperti ini pak. Biasanya, stok air di sumur warga masih bertahan di musin kemarau. Sekarang, hanya tersisa beberapa sumur saja yang masih bertahan dan itupun airnya hanya bisa kami gunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci secukupnya,” ucap Sitti.

Kondisi cukup parah terjadi di Desa Ujung Labuang. Ratusan warga terpaksa harus sabar dan gigit jari karena pasokan air bersih sebanyak 5000 liter ternyata hanya mampu memenuhi kebutuhan sepertiga warga Desa tersebut. Apalagi, selain kebutuhan air bersih untuk minum dan masak, stok air untuk mandi dan mencuci memang sudah sangat memprihatinkan.

“Jangankan untuk minum dan masak Pak, untuk mandi dan mencuci, kami sudah kesulitan air,” ungkap Mansyur, salah seorang warganya. Jufri, Kepala Desa Ujung Labuang dalam keterangannya mengatakan, untuk mendapatkan air buat mandi dan mencuci saja, warga harus antri sampai jam tiga Subuh. “Semua tempat mengambil air sudah kering pak. Jadi kami minta maaf, jika reaksi warga kami cukup berlebihan dengan berlomba untuk mendapatkan air saat mobil tangki melakukan pembagian,” jelasnya.

Sementara Andi Nasrul Patau, Direktur PDAM TS kabupaten Pinrang yang ditemui di lokasi pendistribusian menjelaskan, ini adalah bentuk kepedulian dan keseriusan Pemerintah Kabupaten akan nasib warganya yang kesulitan air akibat musim kemarau berkepanjangan.

” Sejak beberapa minggu lalu, Bapak Bupati selalu berpesan agar kami memantau desa desa yang kekurangan air dan harus segera bertindak cepat jika ada permintaan dari mereka. Pendistribusian seperti ini akan kami lakukan setiap hari sesuai dengan tingkat kebutuhan warga masing masing Desa di setiap Kecamatan ” pungkasnya. (Aroelk)

Exit mobile version