Lintas Terkini

Bupati Gowa Bertemu Kapolda Sulsel Sampaikan Persoalan LAD

Bupati Gowa Adnan IYL

MAKASSAR – Bupati Kabupaten Gowa Adnan Purichta Ikhsan Yasin Limpo mendatangi kantor Polda Sulsel dan langsung bertemu dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan, Selasa (13/9/2016). Selain melakukan silaturrahmi, Adnan juga datang untuk meluruskan pemahaman yang ada di Kabupaten Gowa terkait Lembaga Adat Daerah (LAD) yang telah dibentuk.

“Saya diminta oleh pak Kapolda untuk bersama-sama menjaga Gowa. Saya pun berharap juga menyampaikan jika Gowa dalam kondusif dan aman,”katanya.

Adnan mengaku, pihaknya menyampaikan jika apa yang dilakukan hanya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Lembaga Adat Daerah (LAD). Sebab, sambungnya, di dalam UU, Kerajaan itu tidak ada.

“Jadi tidak ada yang bisa memiliki Balla Lompoa dan itu merupakan milik masyarakat,”kata Adnan.

Pengamanan yang selama ini dilakukan oleh pihak Satpol PP lanjut Adnan, berdasarkan dengan UU Perda. “Satpol PP itu sudah jelas kapasitasnya untuk melakukan pengamanan di Balla Lompoa karena mereka merupakan penegak Perda jadi tak bisa disalahkan. Apalagi Balla Lompoa adalah milik rakyat yang dijaga oleh Pemda Gowa,”jelas Adnan.

Menurut Adnan, aset merupakan milik masyarakat dan dijaga oleh masyarakat. Tiga hari sebelumnya pihaknya mengirim utusan terhadap dinas Pariwisata dan meminta secara baik-baik, namun juga tak digubris.

“Saat kami membuka brangkas kami mengundang Kapolres, Dandim, dan Kajari untuk menyaksikan pembukaan brangkas benda pusaka adat di Balla Lompoa dan termasuk juga teman teman wartawan kami undang untuk mengetahui pasti apa yang lami lakukan. Sebab semuanya kami telah meminta secara persuasif namun tidak digubris,” beber Adnan.

[NEXT]

Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan usai menerima Adnan Purictha Ikhsan mengaku meminta kepada Bupati Gowa Agar memelihara Kabupaten Gowa. Tak hanya Adnan, kata dia, termasuk Tokoh Kerajaan yakni Madussila diminta untuk mewujudkan Gowa agar kondusif.

Anton mengatakan, insiden yang terjadi di Gowa hanya merupakan perbedaan paham. Untuk itu ia meminta agar perihal ini tidak dibesar besarkan, dan meminta kedua pihak untuk saling menahan diri.

“Kami meminta kepada kedua kubu agar saling menahan diri. Dalam waktu dekat ini akan mengundang baik pak Bupati dan Putra Kerajaan Gowa yakni Madussila, untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini,” terangnya. (*)

Exit mobile version