GAZA – Sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trumph menyatakan dukungan bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel, hal itu menimbulkan kecaman dari berbagai penjuru dunia. Bahkanb, Palestina yang tidak rela Yerusalem menjadi ibukota Israel kembali melakukan perlawanan.
Tak pelak, jalur Gaza yang menjadi batas Palestina-Israel kembali memanas. Kondisi politik yang memanas itu membuat korban jiwa berjatuhan. Hal ini yang membuat seluruh negara yang mendukung perjuangan Palestina berusaha membantu dari sisi kemanusiaan, salah satunya termasuk berbagai bantuan dari Indonesia.
Bangsa Indonesia memberikan bantuan medis melalui relawan kemanusiaan yang tergabung dalam Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak Senin kemarin, (11/12/2017). Bantuan lain yang diberikan ACT yakni melalui aksi dapur umum yang dilakukan untuk membantu perjuangan para penduduk Palestina.
“ACT bersama mitra di Gaza memberikan bantuan medis untuk menolong para korban terluka pasca bentrokan yang berada di selatan jalur Gaza. Bantuan medis ini dilaksanakan di klinik kesehatan yang terletak di Jabaliah City, Gaza. Selain itu, bantuan medis ini ditujukan untuk menolong para penduduk Gaza yang telah lama dibelenggu kemiskinan akut,” ujar salah seorang relawan dari ACT-Indonesia yang tak mau identitasnya dipublikasikan.
Dikatakan relawan Indonesia di jalur Gaza ini, sejak pagi hingga malam hari klinik medis bantuan ACT beroperasi sudah sebanyak 1.183 pasien tertangani. Dari hasil pemeriksaan dokter, anak-anak Gaza didiagnosa mengalami gangguan pernapasan serta malnutrisi. Banyak juga pasien cacat yang membutuhkan pemeriksaan rutin, serta ibu hamil dan para lansia.
“Sahabat, mari terus dampingi perjuangan saudara-saudara kita dengan doa dan dukungan terbaik kita. Sungguh nama besar Bangsa Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga mereka dan terus dinanti kehadirannya di Gaza,” pungkasnya. (*)