MAKASSAR – Fenomena melawan ‘kotak kosong’ kemungkinan besar bisa terjadi, jika Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah hanya satu pasangan atau calon tunggal yang mendaftarkan diri maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 ini. Peluang memenangkan pertarungan politik bagi Paslon yang melawan kotak kosong cukup besar, pasalnya hanya membutuhkan 20% suara sah, Paslon tersebut sudah memenangkan Pilkada tersebut.
Fenomena melawan kotak kosong ini kemungkinan besar akan terjadi di Pilkada Enrekang 2018. Dimana Paslon petahana, Muslimin Bando-Asman hingga hari terakhir pendaftaran Pilkada 2018 di KPU Enrekang, hanya paslon ini yang resmi mendaftarkan diri.
Paslon petahana di Pilkada Enrekang 2018 ini diusung oleh koalisi Partai Hanura, PDIP, Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar. Sampai ditutupnya pendaftaran tanggal 10 Januari 2018 lalu, hanya Muslimin Bando-Asman yang mendaftarkan diri. Hal itu dibenarkan Humas KPU Sulawesi Selatan, Asrar Marlan kemarin.
“Kami memastikan Pilkada akan diisi oleh calon tunggal di Pilkada Enrekang Sulawesi Selatan. Gara-gara ini, pihak penyelenggara Pemilu kemudian memperpanjang masa pendaftaran hingga tiga hari kedepan, karena hanya ada calon tunggal,” ujar Asrar, Sabtu (13/1/2018).
Untuk Pilkada di Sulsel sendiri akan di ikuti 12 Kabupaten/Kota di Sulsel, satu di antaranya merupakan Pemilihan Gubernur yang akan menggelar Pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Bukan hanya di Sulsel ada Paslon yang melawan kotak kosong ini, sejumlah daerah di Indonesia menghadapi fenomena yang sama.
[NEXT]
Ada 12 Kabupaten/Kota Se-Indonesia yang Berhadapan ‘Kotak Kosong’
Dari data KPU RI, berikut ini kemungkinan besar Paslon yang akan melawan kotak kosong di Pilkada serentak 2018 :
1. Muslimin Bando-Asman.
Untuk pemilihan Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan, pasangan ini didukung Partai Hanura, PDIP, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PAN, Golkar.
2. Ridho Yahya-Andriansyah Fikri.
Pasangan petahana dalam pemilihan Wali Kota Prabumulih, Sumsel, ini diusung 10 partai politik dan dua partai pendukung.
3. Juliyatmono-Rober Christanto.
Pasangan ini berlaga di pemilihan bupati Karanganyar dengan dukungan delapan partai politik. Selain Partai Golkar dan PDIP sebagai pengusung utama.
Keduanya juga didukung Partai Demokrat, PKB, PAN, PPP, Partai Hanura dan Partai Gerindra. Koalisi besar untuk pasangan ini meninggalkan PKS yang yang hanya memiliki 6 kursi di DPRD dan dipastikan tidak dapat mengusung calon sendiri.
4. Muhammad Irsyad Yusuf-Mujib Imron.
Dengan dukungan PKB, Nasdem, PPP, Golkar, PKS, Gerindra dan PDIP ditambah PAN nonparlemen di Pemilihan Bupati Pasuruan, pasangan ini dipastkan akan melawan kotak kosong.
5. Octavia Jayabaya-Ade Sumardi.
Pasangan petahana di pemilihan Bupati Lebak ini memborong dukungan seluruh partai politik yakni Partai Demokrat, PDIP, Partai Golkar, PAN, PKB, PKS, Partai Hanura, Partai NasDem, PPP, PKB, dan Partai Gerindra.
6. Ahmed Zaki Iskandar- Mad Romli.
Berlaga lagi di pemilihan Bupati Tanggerang, pasangan ini mendapat dukungan 12 partai politik yakni PDIP, PPP, Demokrat, PAN, Gerindra, Nasdem, PKB, Hanura, PKS, PBB, dan PKPI.
[NEXT]
7. Arief R Wismansyah-Sachrudin.
Pasangan petahan ini akan berlaga di pemilihan Wali Kota Tanggerang dengan dukungan 12 partai politik. Kesepuluh parpol pengusung itu, terdiri dari PDI Perjuangan, Hanura, PKB, PPP, Nasdem, Demokrat, Golkar, Gerindra, PAN, dan PKS. Sedang parpol nonparlemen yang ikut mendukung yakni Partai Perindo, dan PSI.
8. Muhammad Arifin Arpan-Syarifudin Noor.
Selain dukungan dari Partai Golkar, pasangan yang berlaga di pemilihan Bupati Tapin yang mengangkat jargon ‘Bersama Mewujudkan Tapin Maju Sejahtera dan Agamis’ (Maju Tamasa) ini, juga didukung oleh Partai PKB, PDIP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS dan Partai Nasdem.
9. James Sumendap-Jesaja Jocke Oscar Legi.
Dengan total dukungan 24 kursi DPRD, pasangan ini akan melawan kotak kosong di pemilihan Bupati Minahasa Tenggara. Pengusungnya adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Garindra, PPP, Partai Hanura, PKPI dan PDI Perjuangan.
10. Andar Amin Harahap- Hariro Harahap.
Pasangan ini didukung oleh 11 partai untuk berlaga di pemilihan bupati Padang Lawas Utara. Partai Golkar (6 kursi), Partai Gerindra (4 kursi), Partai Demokrat (3 kursi), PKB (3 kursi), PDI Perjuangan (3 kursi), PAN (2 kursi), Nasdem (3 kursi), PPP (2 kursi), Hanura (2 kursi), PBB (1 kursi), PKPI (1 kursi).
11. Ramlan Badawi-Marthinus Tiranda.
Berlag dalam pemilihan Bupati Mamasa, pasangan ini memboyong 10 rekomendasi partai politik dengan 25 kursi DPRD. Golkar 4 kursi, PKB 4 Kursi, PKPI 3 kursi, PDI-P 3 kursi, Nasdem 3 kursi, Demokrat 3 kursi, PPP 2 kursi, PBB 1 kursi, PAN 1 kursi, PKS 1 kursi, jumlah 25 kursi.
12. Willem Wandik-Alus UK Murib.
Dukungan delapan partai politik dengan memiliki 23 kusi di DPRD dipastikan melawan kotak kosong di pemilihan Bupati Puncak, Papua. PDIP dengan 4 kursi, Hanura 3 kursi, PKS 4 kursi, Nasdem 1 kursi, PKB 2 kursi, Gerindra 2 kursi, Golkar 3 dan PKPI dengan 1 kursi. (*)