Lintas Terkini

Membongkar Sindikat Narkoba, Kapolsek Bua dan Personil Diberikan Reward

Kapolsek Bua, AKP. Rafli, S.Sos, MH, bersama personilnya mendapat penghargaan (reward).

LUWU – Dalam sebuah apel di Mako Polres Luwu, Polda Sulsel, Senin (23/2/2017), Kapolres Luwu AKBP Ahmad Yanuari Insan, S.Ik, M.Si memberikan reward (penghargaan) kepada Kapolsek Bua, Polres Luwu dan 7 (tujuh) personelnya. Mereka yang diberikan reward tersebut, masing-masing Kapolsek Bua, AKP. Rafli, S.Sos, MH, Aiptu YR. Parinding, Aiptu Ramli DJ, Aiptu Rudianto, Bripka Dedy Bakri, Bripka Musdahindar, Bripka Jasman, dan Bripka Wahyuddin.

Reward atau penghargaan tersebut diberikan oleh Kapolres Luwu kepada 8 personel Polsek Bua atas keberhasilannya mengungkap peredaran narkoba di wilayah hukumnya. Personil ini berhasil meringkus 3 (tiga) orang dan menangkap pelaku pengedar, serta pemakai narkoba pada tanggal 15 Januari 2017 lalu. Personil Polsek Bua juga menyita 10 gram sabu-sabu.

Dalam upacara tersebut, selain memberikan reward/penghargaan kepada 8 Personel Polsek Bua atas keberhasilannya membongkar jaringan narkoba, Kapolres Luwu dalam arahannya menekankan dan mengingatkan kembali kepada seluruh anggota di jajaran Polres Luwu dan Polsek jajaran agar tidak mencoba berani bermain-main dengan narkoba.

Selanjutnya AKBP Ahmad Yanuari Insan, S.Ik, M.Si memberikan motivasi kepada Polsek lainnya dalam upaya mencegah peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Luwu, serta Polsek Jajaran, maka diperintahkan untuk mengungkap serta menangkap pelaku penyalahgunaan nakoba. Sementara untuk penyidikannya agar dilimpahkan ke Satuan Narkoba Polres Luwu.

“Jika ada yang berani bermain-main dengan narkoba, resikonya sangat besar, bukan hanya PTDH (Pemecatan Tidak Dengan Hormat), namun juga harus menjalani peradilan umum,” kata Kapolres Luwu ini.

Dalam arahannya ini, Kapolres Luwu menegaskan Polres Luwu dan Polsek jajaran untuk menyatakan perang terhadap narkoba. AKBP Ahmad Yanuari Insan juga memberi warning (peringatan) keras terhadap aparat di jajarannya bahwa jika diketemukan anggota Polres Luwu terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, baik sebagai pemakai, kurir, pengedar maupun bandar, agar diperiksa dan diusulkan untuk dipecat.

“Kepada Satuan Narkoba dan Seksi Propam jangan ragu-ragu untuk menindak anggota Polri yang terlibat dalam peredaran narkoba, jika tidak diindahkan peringatan ini, lakukan upaya paksa secara profesional,” perintah Kapolres Luwu.

Warning Kapolres Luwu kepada anggotanya, tidak hanya sekedar penyampaian. Akan tetapi peringatan tersebut diulang hingga beberapa kali. Ini menunjukkan keseriusan Kapolres Luwu dalam upaya membersihkan anggotanya dari bahaya cengkeraman narkoba.

[NEXT]

Untuk memerangi narkoba ini, perlu ada upaya maksimal yang dilakukan aparat Kepolisian mulai dari pencegahan hingga penegakan hukum serta upaya rehabilitasi. Perlu juga adanya penekanan dari pimpinan jajaran Kepolisian untuk melakukan pengawasan peredaran narkoba, termasuk peredaran yang kerap dilakukan oleh “pemain” dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan tempat hiburan, harus dilakukan secara ketat.

Sikap tegas Pemerintah Indonesia untuk melawan narkoba, disikapi Kapolri Jenderal Polisi Tito Carnavian beberapa waktu lalu. Jenderal Polisi Tito Carnavian menegaskan, pihak kepolisian tidak main-main dalam mengungkap peredaran narkoba di Indonesia. Bahkan, Kapolri ini menyatakan pihaknya tak segan-segan menembak mati bandar narkoba asing yang berani masuk ke Indonesia.

Kapolres Luwu, AKBP Ahmad Yanuar Insan memberikan reward kepada anggota.

“Saya tidak segan memerintahkan jajaran Polri untuk perang terhadap narkoba. Pada bandar besarnya yang melawan, jangan segan-segan untuk melakukan tindakan tegas sesuai dengan SOP,” ujar Tito di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).

Begitu seriusnya ancaman narkoba yang dapat merusak keberlangsungan hidup generasi muda, maka aparat Polri diminta bersikap tegas terhadap pelaku narkoba. Kapolri mewarning akan melakukan evaluasi terhadap jajarannya yang minim dalam mengungkapkan peredaran narkoba.

“Saya akan mengevaluasi Polda mana yang mengungkap dan mana yang tidak,” kata Tito.

Orang nomor satu di tubuh Polri ini menginstruksikan kepada jajaran kepolisian agar tidak takut meringkus bandar narkoba, termasuk juga bandar asing yang masuk ke Indonesia ini. Kepada bandar narkoba, Tito berpesan untuk tidak ‘main-main’ di Indonesia.

“Dan sekaligus berpesan kepada (bandar) narkoba, jangan main-main dengan Indonesia. Kalau main-main akan berakhir di kamar jenazah,” ancam Tito.

Menindaklanjuti instruksi Kapolri terhadap jajaran Polda dan Polres hingga Polsek yang memerintahkan menindak tegas pelaku narkoba ini, maka Kapolres Luwu AKBP Ahmad Yanuari Insan menyatakan juga perang terhadap narkoba. Hal itu diungkapkan saat memimpin apel pagi di Mapolres Luwu, Senin (23/2/17). (*)

Exit mobile version