Lintas Terkini

PHRI Sulsel Akan Eksplor Kuliner Khas Palopo

Kapurung, kuliner masyarakat Palopo berbahan dasar sagu.

MAKASSAR – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel akan menggelar Rapat Kerja daerah (Rakerda) di Kota Palopo yang akan berlangsung pada 17-19 Februari 2017. Rakerda itu dirangkaikan dengan hari jadi PHRI ke-48.

Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga mengatakan, alasan memilih Palopo karena saat ini Palopo merupakan kota yang bergairah. Menurut dia, tentunya Palopo sendiri menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Rakerda PHRI.

Menurut Anggiat, kedatangannya ke Palopo tidak hanya untuk membahas mengenai Rakerda. Namun akan ada beberapa rangkaian yang akan dilakukan selama berada di daerah tersebut.

Dengan mengandeng 50 anggota PHRI Sulsel, akan membuat sesuatu yang unik untuk mengsisi rangkaian acaranya. Salah satunya dengan mengadakan event serta promosi semua potensi budaya yang ada di Palopo khususnya kuliner.

“Kami mengadakan kegiatan ini karena melihat potensi nilai usaha dan Sumber Daya Alam (SDA) di Palopo cukup tinggi yang merupakan salah satu penyangga usaha Toraja yang identik degan alamnya khususnya pegunungan. Nah ini yang perlu kita kembangkan, ” jelas Anggiat.

Anggiat menambahkan bahwa kunjungan PHRI adalah fokus di Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melatih masyarakat Palopo mengolah makanan dengan bahan dasar sagu dan durian menjadi kuliner yang bisa di eksplor. Sehingga dapat diterima di lidah masyarakat.

“Kita mau eksplor semua kuliner yg ada di Palopo dengan mengangkat menu-menu lokal agar cita rasa ini bisa di terima semua orang. Contohnya kapurung, karena tidak semua orang mau makan kapurung,” jelasnya.

Sementara itu, Executive Chef Hotel Grand Clarion Abdul Halik menambahkan,  akan mengkreasikan makanan lokal Palopo dari bahan dasar durian dan sagu. Seperti kapurung  agar bagaimana bisa tampil lebih berbeda dan bisa dinikmati oleh wisatawan mancanegara.

“Kami akan memanfaatkan sagu dengan bagaimana mengkreasikan bahan lokal tersebut  dengan membuat pasta dari bahan dasar sagu sendiri. Kemudian kami juga akan mengolah durian dan dikembangkan menjadi kuliner yang memiliki cita raca yang berbeda,” ungkapnya. (*)

Exit mobile version