MAKASSAR — Kasus pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan menunjukkan grafik yang menggembirakan. Pasalnya, kini Sulsel dinyatakan oleh Pemerintah sebagai provinsi zona hijau, dengan pertumbuhan COVID-19 hanya 0,7 persen.
Dalam kunjungan dinasnya ke Sulsel, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berharap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah dapat terus menekan angka pertumbuhan covid-19. Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini juga mengingatkan agar Sulsel dapat mempertahankan status sebagai zona hijau.
“Mudah-mudahan kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan ini bisa terus ditekan dan mempertahanlan sebagai zona hijau, dan pertumbuhan kasus harus terus ditekan melebihi angka nasional,” ucap Kapolri, Jenderal Pol Sigit Prabowo saat meninjau Balai Ewako di Kota Makassar, Sulsel, Jumat, (12/2/2021.
Baca Juga :
Menurut dia, walaupun wilayah Sulsel tidak termasuk 7 (tujuh) daerah dalam pemantauan nasional, protokol kesehatan harus tetap diperketat. Gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tetap wajib hukumnya dijalankan.
Sigit berharap, mulai dari kegiatan tracing, testing, dan treatment (3T) prosedurnya dilaksanakan dengan baik. Lalu, terkait penggunaan masker haruslah terkait dengan aturan-aturan, dilaporkan, dan dilaksanakan dengan baik.
Ia meminta kepada masyarakat Sulsel, khususnya Kota Makassar, tetap menjaga wilayahnya sebagai zona hijau COVID-19. Dikatakan dia, gerak cepat Pemprov Sulsel dengan seluruh Forkopimda, terutama TNI-Polri, terbukti dapat menekan pertumbuhan COVID-19.
Diungkapkan juga, Sulsel ini sebelumnya dari zona merah. Namun dengan kegiatan Balai Ewako, kedisiplinan masyarakat menerapkan 3M dan 3T benar-benar dapat berubah menjadi zona hijau.
“Disiplinnya, ternyata bisa berubah menjadi zona hijau. Tentunya kami sengaja kesini untuk kemudian melihat dimana kegiatan-kegiatan dari Balai Ewako yang melaksanakan program 3M dan 3T yang betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik, sehingga upaya untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19 dapat dijaga,” kata Sigit. (*)
Komentar