MAKASSAR – Jalan Nusantara segera berbenah. Jalur yang membentang sepanjang pelabuhan Soekarno – Hatta segera bersolek menjadi pusat kuliner di Makassar.
Jika tak ada aral melintang, April tahun ini, Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto bertemu pemilik usaha, dan pengelola kawasan nusantara menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menyepakati penataan Jalan Nusantara menjadi pusat kuliner.
Coto, Coffee, Coridor, Culiner Center digadang – gadang menjadi nama wajah baru Nusantara. “Pemerintah ingin menata Nusantara tanpa harus jatuh korban, kita lakukan dengan damai tanpa paksaan, tanpa penggusuran, dan tanpa PHK,” papar Danny Pomanto.
Baca Juga :
Pengelola Nusantara yang diwakili Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM), Zulkarnain Ali Naru, menyatakan siap bekerjasama dengan Pemerintah kota (Pemkot) untuk menghadirkan konsep baru penataan Nusantara.
“Panti pijat yang selama ini menjadi persoalan telah kita sepakati, tidak menunggu sampai izin berakhir akan kita hentikan beroperasi. Sebelum Ramadhan, tuntas, tidak ada lagi panti pijat yang beroperasi di Nusantara,” tegas Zul sapaan Zulkarnain Ali Naru.
Mengawali MoU Penataan Nusantara, Walikota Danny mengagendakan turun memantau Nusantara bersama legislator kota Makassar, pengelola, pemilik, NGO (Non Government Organization), dan stake holder terkait.
Nusantara wajah baru akan lebih bersahabat. Mengawinkan aspirasi masyarakat, dan kepentingan bisnis, “Pemerintah tidak akan mematikan bisnis pengusaha. Tetapi bisnisnya harus sehat, bebas dari prostitusi dan narkoba,” tegas Danny.
Hiburan tidak akan dilarang, pengusaha diperbolehkan membuka usaha karaoke keluarga, dan cafe – cafe dilengkapi dengan home band yang menampilkan genre musik tertentu yang berbeda antara satu cafe dengan yang lainnya.
Iklan yang selama ini banyak menghiasi wajah Nusantara juga akan ditata. Tidak lagi menggunakan billboard raksasa yang terpajang di tengah jalan dengan tiang – tiang besi menghujam bumi.
Papan reklame akan menempel di dinding sehingga terlihat lebih rapi, sepanjang koridor (teras) akan diatapi dengan kanopi yang membuat pengunjung betah bercengkrama menikmati keindahan pusat kuliner Nusantara.
Kesan teduh juga akan ditampilkan dengan vertical garden yang ditata berselang – seling dengan papan reklame berukuran kecil ditambah dengan pepohonan yang ditanam sepanjang jalan.
Di pusat kuliner nusantara akan dijajakan beraneka ragam kuliner khas Makassar, seperti Coto, dan Pallu Basa ditambah dengan sajian aneka cita rasa kopi lokal seperti kopi Toraja, dan Kopi Borong.
Jalan Nusantara yang saat ini terbagi dua arah, akan dibuat satu arah dari jalan Tol menuju ke arah barat kota, “Akan ada rekayasa lalu lintas, kita akan bicarakan dengan pihak terkait seperti pelabuhan untuk rencana merubah Jalan Nusantara menjadi satu arah. Kita ingin kendaraan dari tol atau bandara semuanya bisa melewati Nusantara,” urai Danny.
Nusantara yang biasanya beroperasi pada malam hari, dengan konsep pusat kuliner ala Wali kota Danny akan beroperasi dari pagi hingga malam dengan beragam sajian kuliner.
Untuk menghindari PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), pekerja yang selama ini bekerja di pub atau Tempat Hiburan Malam (THM) di Nusantara akan dilatih untuk menjalani profesi baru sebagai pramusaji ataupun profesi lainnya di pusat kuliner nusantara.
Agar penataan Nusantara berjalan lancar, Pemkot Makassar akan mempermudah pengurusan izin bagi pengusaha yang ingin beralih ke usaha kuliner, bahkan pengurusan izin bakal digratiskan.
“Kita menginginkan penataan Nusantara sebagai pusat kuliner berjalan damai, tidak ada kisruh. Pemerintah, pengusaha, dan masyarakat bersama – sama membangun Makassar 2 x + √,” ungkap Danny. (*)
Komentar