MAKASSAR – Aliansi Jurnalis Independen dan Lembaga Bantuan Hukum (AJI-LBH) Pers Kota Makassar mendesak pihak kepolisian menangkap pelaku penyerangan kantor media.
“Pihak kepolisian harus serius mencari kemudian menangkap pelaku dan otak penyerangan atau pembakaran kantor sejumlah media di Palopo, Sulsel,” kata Ketua AJI Makassar Mardiana Rusli di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, setelah 12 hari pasca insiden itu, pihak kepolisian telah menetapkan dan menangkap sembilan tersangka, namun tidak ada diantaranya yang dinyatakan sebagai pelaku tindakan anarkis pada kantor media.
Baca Juga :
Berangkat dari ketidakpuasan massa pendukung salah satu pasangan calon wali kota Palopo, maka pada Minggu (31/3) terjadi aksi perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasitas publik.
Selain itu, juga terjadi aksi perusakan dan pembakaran kantor media Kantor Palopo Pos, Biro Harian Fajar Palopo, Kantor perwakilan Sindo Palopo dan perusakan Station Radio Makara.
Menyikapi hal tersebut, AJI dan LBH Pers menegaskan, agar pihak keamanan juga serius menangani kasus pengrusakan media, jangan hanya memperhatikan fasilitas umum.
Kerusuhan di Palopo bermula saat Komisi Pemilihan Umum Daerah Palopo menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin sebagai pemenang pemilihan kepala daerah dengan perolehan 37.469. Sedangkan rivalnya, Haidir Basir-Thamrin Jufri, meraih 36.731 suara, atau selisih antara keduanya hanya 738 suara.
Seusai rapat pleno KPU, tiba-tiba sekitar 500 orang pendukung salah satu pasangan calon bertindak brutal dengan melemparkan batu dan bom molotov pada sejumlah gedung vital di Kota Palopo, termasuk kantor surat kabar harian Palopo Pos dan surat kabar Fajar biro Palopo. (ant)
Komentar