Lintas Terkini

Massa Pro Ahok Bakar 1000 Lilin Dibubarkan Paksa

Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto turun langsung di tengah massa menyerukan untuk membubarkan diri secara damai.

MAKASSAR – Aksi bakar 1000 lilin untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sempat berlangsung beberapa menit nyaris berakhir ricuh. Massa pro Ahok itu nyaris bentrok dengan massa Front Pembela Islam (FPI) di depan Rumah Sakit Umum Stella Maris di Jalan Penghibur Makassar, Sabtu malam (13/5/2017).

Informasi yang berhasil dihimpun lintasterkini.com di lokasi, suasana aksi bakar 1000 lilin untuk Ahok sempat berlangsung beberapa menit di Anjungan Pantai Losari dan di depan RS Stella Maris. Namun aktivitas pendukung Ahok itu akhirnya bubar setelah sempat bersitegang dengan massa FPI.

Kedua massa yang berhadap-hadapan hampir saja memanas. Sehingga dengan sigap, aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar yang mengawal pengamanan di TKP, akhirnya mengambil langkah tegas, membubarkan paksa kedua belah pihak itu. Apalagi, aksi massa pro Ahok, juga dianggap tak mengantongi izin dari aparat keamanan di daerah ini.

Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Ananda Fauzi yang ditemui di tengah-tengah kericuhan tersebut mengatakan bahwa kegiatan aksi bakar 1000 lilin ini tidak berizin. Terpaksa pihaknya membubarkannya, lantaran untuk menghindari kericuhan.

“Saya bertindak sebagai polisi, dan kami membubarkan paksa lantaran sudah terjadi kericuhan,” tegas Kompol Ananda.

Diketahui, Massa aksi bakar 1000 lilin ini, kompak mengenakan baju kemeja putih, mereka membawa lilin dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membawa spanduk.

[NEXT]

Aksi pendukung pro Ahok dengan massa FPI membuat suasana sekitar kawasan Anjungan Pantai Losari dan depan RS Stella Maris menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar. Agar tidak terjadi konflik, kedua massa dibubarkan petugas dari Polri, TNI, Pemerintah Kota Makassar dan dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel.

Di tengah-tengah kericuhan massa, Camat Ujung Pandang yang sempat dikonfirmasi, Zulkifli mengatakan bahwa aksi bakar 1000 lilin tidak diberikan izin. Sehingga aparat keamanan, TNI serta pihak Pemkot Makassar membubarkan massa itu.

“Mereka melakukan aksi disini dan tidak ada izinnya, tentu melanggar, jadi dibubarkan daripada menimbulkan bentrok,” ujar Zulkifli.

Selang beberapa saat kemudian, Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, yang biasa disebut Danny Pomanto (DP) datang ke tengah-tengah kericuhan massa tersebut. Dengan mengangkat mikrofon setinggi-tingginya, DP meminta massa aksi untuk membubarkan diri dengan damai.

“Saya meminta agar saudara-saudaraku, bisa untuk membubarkan diri dulu, nanti kita akan membicarakan ini, karena jika sekarang, suasananya tidak kondusif,” kata Danny.

Terlihat, diantara ribuan massa itu, berjaga-jaga aparat keamanan dari berbagai unsur, baik TNI, Polri, Pemkot Makassar. Di tengah-tengah massa yang berkerumun, personil Brimob Polda Sulsel dengan perlengkapan tameng lengkap terlihat membentuk berikade di depan barisan massa aksi itu. (*)

Exit mobile version