Lintas Terkini

Serang Polisi dengan Badik, Akhirnya Bota Dihadiahi Tiga Butir Peluru

Mengancam polisi dengan badik, pelaku Arli alias Bota (21) akhirnya ditembak petugas.

BARRU – Akibat menyerang aparat kepolisian dengan sebilah badik saat dilakukan pengembangan kasus aksi kejahatannya, akhirnya Arli alias Bota (22) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. Warga Kupa, Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru itu diterjang 3 butir peluru panas oleh Aparat Polsek Mallusetasi, Sabtu(13/5/2017), sekira pukul 16.15 Wita.

Informasi yang dihimpun, sebelumnya sekira pukul 16.00 Wita bertempat di rumah Aiptu Muhaimin, datang salah seorang guru SD Negeri 9 Kupa bernama Risdawati (24). Guru ini melaporkan adanya pengrusakan fasilitas sekolah yang dilakukan oleh Arli alias Bota.

Mendapat informasi itu, segera Aiptu Muhaimin mendatangi rumah Bota untuk menanyakan penyebab sehingga melakukan pengrusakan. Bukannya memberi penjelasan, pelaku justru langsung mencabut badik dari tasnya.

“Kenapa kamu bakar sekolah? Itu fasilitas negara untuk mendidik anak-anak supaya cerdas, kenapa dirusak?” tanya Aiptu Muhaimin.

Namun pertanyaan Aiptu Muhaimin tidak dijawab oleh pelaku. Malah, anggota polisi itu mendapat serangan tiba-tiba. Aiptu Muhaimin dengan sigap memeluk tubuh Bota, sehingga sempat terjadi pergumulan antara Aiptu Muhaimin dengan Bota.

Dibantu oleh warga setempat bernama Nonding, akhirnya badik Bota dapat diamankan. Sedangkan pelaku sendiri ditenangkan oleh ibu dan saudara perempuannya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Aiptu Muhaimin meninggalkan rumah Arli alias Bota. Dia langsung menuju ke rumah Aipda Edy Surianto untuk meminta bantuan.

Saat tiba di rumah Aipda Edy Surianto ada beberapa anggota yang sementara standbye di rumah itu, diantaranya Bripka A. Adam dan Brigpol Amrin, sambil menunggu anggota dari Polres Barru. Namun tanpa diketahui oleh Aiptu Muhaimin, ternyata Arli alias Bota mencari Aiptu Muhaimin di rumahnya. Namun Aiptu Muhaimin tidak berada di rumahnya, sehingga Bota merusak pintu pengaman teras yang terbuat dari besi.

[NEXT]

Setelah berhasil masuk dengan merusak pagar besi, pelaku Bota masuk kedalam rumah sambil tetap menghunus badik. Pelaku dengan kalap mengejar keluarga Aiptu Muhaimin, yakni istri dan anaknya.

Akibatnya keluarga Aiptu Muhaimin melarikan diri meninggalkan rumah. Tak lama kemudian, Arli alias Bota kembali ke sekitar rumahnya. Dia masih terus berusaha mencari Aiptu Muhaimin yang sementara berkumpul di depan rmh Aipda Edy Surianto. Saat itu juga Arli alias Bota kembali menghunuskan badik dan mengajak anggota untuk berkelahi.

Namun anggota tidak menghiraukan ajakan pelaku tersebut. Anggota polisi malahan menyuruh Arli alias Bota untuk mundur dan menyimpan badik miliknya. Peringatan itu tak digubrisnya. Bota malah tetap maju beberapa langkah mendekati anggota dengan menghunuskan badiknya.

“Kami sudah mengingatkan agar dia menyimpan badiknya, tapi tidak dihiraukan. Pelaku malah terus mengamuk, tentu kami sebagai aparat merasa terdesak, sehingga memberikan tembakan peringatan ke udara tiga kali, tapi pelaku tidak juga berhenti mengamuk. Sehingga akhirnya kami mengarahkan tembakan tepat pada kakinya, untuk melumpuhkannya,” papar Aiptu Edy Surianto.

Anggota yang merasa terdesak dan terancam keselamatan jiwanya, akhirnya melakukan tindakan diskresi dengan menembak Arli alias Bota pada bagian paha dan betis sebanyak tiga kali. Alhasil, pelaku tersungkur dan diamankan oleh anggota yang berada di sekitar TKP. Bota kemudian dievakuasi ke Puskesmas Palanro untuk mendapatkan perawatan medis.

Karena peralatan medis di Puskesmas terbatasm Bota kemudian di rujuk ke RS Andi Makkasau Parepare. Ia dilarikan ke rumah sakit dalam kawalan aparat kepolisian dari Polres Barru. (*)

Exit mobile version