Lintas Terkini

6 Cara Tetap Sehat saat Lebaran dan Setelah Sebulan Berpuasa

Konsumsi makanan sehat

LINTASTERKINI.COM — Setelah sebulan berpuasa, Hari raya Idulfitri telah tiba. Semua kembali dapat menyantap makanan kesukaan. Namun ingat, berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Bagaimana cara agar tubuh tetap sehat selama Lebaran? Yuk simak.

1. Hindari konsumsi kue kering saat perut kosong

Melansir Kompas.com, 22 Mei 2020, hampir semua kue kering menggunakan margarin atau mentega yang mengandung lemak trans.

Lemak trans merupakan salah satu lemak jahat yang dapat memengaruhi kenaikan asam lambung.

Dalam jangka panjang, konsumsi makanan tinggi lemak trans juga akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

2. Hindari makanan tinggi lemak

Beberapa menu masakan ala Lebaran tinggi lemak, seperti gulai, gorengan, jeroan, dan lain-lain.

Selain meningkatkan berat badan, banyak makanan tinggi lemak dalam jangka pendek dapat meningkatkan risiko penyakit lambung.

Pada beberapa kasus, makanan tinggi lemak juga memengaruhi peningkatan tekanan darah yang sangat cepat. Sehingga sebaiknya hindari makanan tinggi lemak saat lebaran.

3. Konsumsi air putih sebelum makan

Air putih memiliki manfaat yang sangat baik sebagai “kendaraan” untuk mengeluarkan limbah dan racun dari dalam tubuh. Sebaiknya minum air putih juga dilakukan sebelum makan.

Selain itu, air putih juga berfungsi membawa nutrisi dalam sistem peredaran darah. Dianjurkan untuk minum air putih 1,5 hingga 2 liter sehari.

4. Kurangi minuman manis

Minuman dengan gula buatan tambahan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Kondisi tersebut bisa membuat badan lebih cepat lemas karena kadar gula darah yang tidak stabil.

5. Perbanyak nutrisi dari sayur dan buah

Sayur dan buah kaya dengan kandungan vitamin, mineral, dan tinggi serat yang bagus untuk keseluruhan sistem tubuh.

6. Lakukan puasa sunnah

Puasa Syawal selama 6 hari yang merupakan ibadah sunnah bagi Umat Islam bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan.

“Puasa Syawal sebenarnya salah satu solusi agar sistem pencernaan kita juga menyesuaikan dengan keadaan,” kata Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp-PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dikutip Kompas.com, 26 Mei 2020.(*)

Exit mobile version