MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga menyambut orang tua peserta didik baru dalam kegiatan Welcoming Day di Gymnasium Sekolah Islam Athirah.
Kegiatan itu merupakan penyambutan kolaborasi antara SMA Islam Athirah Bukit Baruga, SMP Islam Athirah Bukit Baruga, dan Boarding Athirah Bukit Baruga.
Total 280 Peserta Didik Baru SMP dan SMA di Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga. Baik kelas reguler maupun kelas berasrama atau boarding.
Di hadapan orang tua Peserta Didik Baru pihak sekolah memaparkan program sekolah dan jaminan mutu yang menjadi komitmen antara orang tua dan pihak sekolah bagi peserta didik selama tiga tahun ke depan.
SMP Islam Athirah Bukit Baruga paparkan tujuh jaminan mutu antara lain, menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila berkarakter Qur’ani, menyusun buku anatologi, terampil dalam public speaking, tartil membaca Al-Qur’an, hafalan bertambah minimal satu juz, memiliki kepedulian sosial dan lingkungan, terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya, SMA Islam Athirah Bukit Baruga, memaparkan tujuh jaminan mutu antara lain, tartil membaca Al-Qur’an, hafalan Al Qur’an bertambah minimal satu juz, terbentuknya karakter Islami dan profil pelajar Pancasila, diterima di perguruan tinggi negeri/swasta terbaik, terampil membuat dan mempresentasikan projek akhir (KTI, produk digital, literasi proposal bisnis dan magang), nilai TOEFL minimal 450, memiliki minimal 1 prestasi akademik atau non akademik.
Orang tua Peserta Didik Baru, sambut baik hal tersebut. Mereka berharap apa yang menjadi komitmen antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik, ke depan dapat terealisasi dengan baik.
“Tentu kami berharap yang baik-baik bagi anak kami, semoga semua program sekolah dan jaminan mutu yang telah dijanjikan dapat terlaksana dengan baik sehingga ketika anak kami tamat nantinya kami bisa lihat hasil dari jaminan mutu itu,” tegas orang tua peserta didik yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril ST MPd mengatakan bahwa kegiatan Welcoming Day pada prinsipnya merupakan bentuk keterbukaan pihak sekolah dengan orang tua peserta didik. Dalam prosesnya, akan terjadi komunikasi yang intens dan terbuka.
“Memang di awal prinsip kami adalah membangun keterbukaan bahwa apa yang kita rencanakan disampaikan ke orang tua, berikutnya kebersamaan bahwa kita mendidik anak adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Syamril berharap, apa yang telah direncanakan tersebut dapat dicapai dengan kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua. Rencana capaian tersebut diakronimkan menjadi kata ISLAM.
“Nanti bisa diakronimkan di kata ISLAM, pertama I yaitu ikhlas, luruskan niat (untuk) belajar, S-nya harus sabar, sabar menghadapi proses, L-nya lembut, kita dorong agak lembut dalam komunikasi, A-nya akhlak, jadi bina adab dan akhlak, M-nya manfaat agar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” pungkas Syamril.(***)
Komentar