Suasana ojek, bentor dan petepete di salah satu sudut Kabupaten Soppeng
SOPPENG – Kesemrawutan bisnis transportasi saat ini, mengundang cemohan bagi Dinas Perhubungan dan Polisi Lalulintas. Faktanya, tidak sedikit mobil plat hitam menjadi angkutan umum, hingga ugal-ugalan para sopir ojek yang menambah daftar kecelakaan di tengah masyarakat di Kabupaten Soppeng.
Bukan hanya itu, sopir petepete pun harus meringis dengan sempitnya lahan bisnis mereka lantaran ekspansi Becak Motor (bentor) dan ojek di lintasan jalan raya. Mungkinkah carut marut yang mendera para pebisnis angkutan umum, maupun illegal terus meneru terjadi? Hal ini hanya tergantung dari pola kebijakan dan sekaligus penerapan aturan yang tegas oleh pihak terkait. Kemudian berani menindak bagi sipelanggar aturan tersebut.
Ketua LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Hamka,SH, mengatakan carut marut angkutan ilegal (Plat Hitam) mengambil penumpang di jalan raya menandakan tingginya pelanggaran Lalulintas. Namun lucunya, hal ini terus menerus terjadi, dan seakan akan ada pembiaran.
Fenomena carut marut bisnis transportasi, diduga kuat akibat lemahnya pengawasan pihak petugas. Disamping karena adanya kekuatan dibalik bisnis transportasi haram ini. “Sehingga mengabaikan aturan dan UU. Polantas dan Dinas Perhubungan mestinya tegas dalam penegakan aturan. Karena jika tidak dilakukan penertiban ojek dan Bentor dalam trayek tertentu semakin menambah daftar pelanggaran aturan.
Salah seorang sopir petepete di Soppeng, Achonk mengaku kecewa kepada Polisi lalulintas dan Dinas Perhubungan. Alasannya, tentu kesemrawutan bisnis transportasi ini. Apalagi ojek dan Bentor telah merampas wilayah operasional petepete yang jelas dilengkapi dokumen resmi tentang oprasional.
“Sementara para tukang ojek dan bentor, tidak memiliki uji kelayakan oprasional oleh pihak terkait,†tambahnya.
Sementara itu, Bintara Tilang Polres Soppeng, Aiptu Agfar, mengatakan kehadiran plat hitam dalam trayek angkutan umum, memang pelanggaran, jika memang benar terbukti telah mengambil penumpang umum. Tapi di lain sisi kehadiran mobil rental, juga tidak bisa dihindari. Pasalnya, mobil rental adalah kendaraan carteran.
Kasat Lantas Polres Soppeng, AKP Syamsu Alam, yang dikonfirmasi mengatakan, bahwa pada prinsipnya semua kendaraan plat hitam yang mengambil penumpang umum di jalan raya adalah pelanggaran. Pihaknya mengaku tidak akan mentolerir bagi si pelanggar.
“Kami akan menindak tegas jika terbukti melanggar, dan tidak ada ampun baginya,â€Tegas Alam.
Ditambahkan, kaitannya dengan bentor dan ojek, jika mau tegakan aturan semuanya pasti melanggar. Karena, kata dia, keduanya mengambil penumpang umum. Yang jelas, kata dia, jika ditemukan bentor mengantar penumpang dengan jarak antara CabengE Soppeng, tidak ada ampun baginya. Artinya dipastikan akan di tilang.
Sementara itu Kabid Lalu lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Soppeng, Drs Andi Zainuddin, mengatakan, sebenarnya bentor dan ojek bukanlah kendaraan umum. Hal ini tentu sangat bertentangan degan Peraturan Lalulintas yang diatur dalam UU. Karena semua plat hitam, berarti bukan kendaraan penumpang umum.
Bentor itu adalah kendaraan ilegal, sebab tidak didukung dengan kelengkapan seperti uji kelayakan oprasional penumpang umum.
“Apalagi bentor tidak di Uji Keer, Uji Tipe, dan tidak ada izin trayek. Sehingga apapun alasannya, sangat tidak dibenarkan. Bukan hanya itu, jenis kendaraan ini, juga, tidak didukung uji kelayakan karena penumpang ditaruh di depan. Mestinya secara scurity, sopir di depan ataukah di samping penumpang, “ jelasnya. (syamsu)
Komentar