POSO – Seorang terduga teroris bernama Basri, tertangkap pada hari Rabu (14/9/2016)pagi, di Poso. Penangkapan terduga teroris tersebut berawal dari penemuan mayat lelaki tanpa identitas yang diduga merupakan kelompok teroris. Berikut ini urutan kronologis penangkapan DPO teroris Basri Bagong di Poso.
Kronologis Penangkapan DPO Teroris Basri Bagong
- Rabu (14/9/2016), sekira pukul 08.15 Wita ditemukan mayat yang belakangan bernama Hilal Andika di Sungai Puna Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS), Kabupaten Poso yang merupakan DPO teroris Poso.
- Pada pukul 10.30 Wita ditangkap satu orang kelompok MIT (DPO) bernama Basri Bagong dan istrinya Nurmi Usman di Dusun Gantinadi.
- Berawal dari informasi Tedi, Ketua RT 06 Desa Tangkura, Kecamatan PPS melaporkan kepada Pos 12 Tangkura telah ditemukanya seorang mayat di Sungai Puna selanjutnya dilaporkan ke Pos Sekat Gantinadi.
- Pada pukul 08.00 Wita anggota Pos Sekat Gabungan TNI/Polri mengevakuasi mayat, selanjutnya dibawa ke Kotis Sektor 3 di PPS untuk diidentifikasi.
- Pada oukut 10.30 Wita DPO Teroris atas nama Basri Bagong ditangkap oleh Pos Sekat Gantinadi, selanjutnya di bawa ke Poskotis Sektor 3 PPS.
- Dan sekira pukul 11.50 Wita Basri Bagong dibawa ke Polda Palu dan jenazah DPO Hilal Andika dibawa ke RS Bhayangkara Palu.
- Sekira pukul 12.00 Wita DPO Nurmi Usman (Istri Basri) ditangkap Gabungan TNI/Polri di Hulu Sungai Puna kurang lebih sekitar 1,5 km dari lokasi penyebrangan selanjutnya dibawa ke Poskotis Sektor 3 PPS.
- Dari hasil interogasi diketahui jika kelompok teroris yang diamankan membawa 2 pucuk senjata laras panjang, masing-masing dipegang oleh Basri Bagong dan Hilal Andika.
- Saat digeledah ditemukan 1 magazen berisi amunisi didalam ransel milik Basri. Sedangkan di tas milik Hilal Andika membawa Hp merk Samsung dalam kondisi off.
- Diduga kuat Hilal Andika tewas setelah terlibat baku tembak dengan pihak aparat Tim Operasi Tinombala.
- Saat ini pihak aparat masih mengejar komplotan teroris Poso, salah satunya yang masuk DPO bernama Sobron Aji Pandu yang membawa bom lontong, menurut informasi berdasarkan interogasi Basri Bagong. (*)