Lintas Terkini

Museum Nasional Jadi Pilihan Wisata Alternatif Di Pusat Kota Jakarta

Wartawan lintasterkini.com, Slamet berkesempatan meliput suasana tempat wisata Museum Nasional atau disebut juga Museum Gajah, salah satu obyek wisata alternatif di pusat Kota Jakarta, Rabu (14/9/2016).

JAKARTA – Museum Nasional atau lazim dikenal dengan sebutan Museum Gajah merupakan salah satu obyek wisata alternatif bernuansa budaya dan edukatif yang dibangun di pusat ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta. Museum Gajah memiliki 141.899 benda bersejarah serta mengoleksi 7 jenis peninggalan prasejarah. Wartawan lintasterkini.com, Slamet berkesempatan meluangkan waktu mengitari lokasi Museum Nasional, Rabu (14/9/2016).

Wartawan ini melihat langsung diantara benda bersejarah peninggalan jaman prasejarah itu terdapat berbagai jenis yang dipajang, antara lain peninggalan arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi. Menariknya, museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memiliki koleksi peninggalan dari berbagai era. Melalui peninggalan tersebut, kita bisa mengenal peradaban bangsa lain.

Berbagai benda-benda prasejarah yang dipamerkan dalam museum kebanggaan bangsa ini mulai dari zaman batu seperti artifak, fosil, menhir, arca-arca kuno, prasasti, barang kerajinan dan senjata purba yang berasal dari berbagai pelosok nusantara. Semua koleksi ini masuk dalam kategori etnografi, jaman perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.

Satu menjadi kebanggan benda bersejarah yang dimiliki Museum Nasional yang merupakan peninggalan jaman kolonial Belanda ini yakni adanya koleksi etnografi dan merupakan yang terlengkap di dunia. Ada juga koleksi keramik dari jaman Dinasti Han, Tang dan Ming, yang menjadi salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, ada juga keramik-keramik Asia Tenggara, benda-benda kebudayaan Hindu Jawa.

Di museum ini, terpajang patung Bhairawa, yakni patung dengan tinggi 414 cm merupakan salah satu daya tarik utama museum ini. Patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat ini diperkirakan berasal dari abad ke 13 dan 14.

Sementara itu, koleksi lukisan yang terdapat di museum ini terdiri dari lukisan karya pelukis-pelukis Paris seperti Zou Wuki, Georges Braque dan Polk Lee. Untuk masuk ke dalam museum pengunjung dikenakan tiket masuk yang sangat enteng. Untuk seusia dewasa cukup membayar Rp5 ribu dan Rp2 ribu untuk anak-anak.

Sementara bagi rombongan atau grup minimal 20 orang yaitu dewasa dikenakan tarif Rp3.000 dan anak-anak Rp1.000. Turis luar negeri baik anak-anak atau dewasa dikenakan biaya Rp10.000. Museum yang diresmikan pada tahun 1868 oleh Persatuan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia itu buka setiap hari kerja (weekday) atau hari libur (weekend).

Untuk hari kerja Selasa-Jumat, pengunjung diperbolehkan berjalan-jalan pada pukul 08.00-16.00 WIB. Untuk weekend, Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa datang pada pukul 08.00-17.00 WIB. Namun pada hari Senin museum akan tutup begitu pula dengan hari libur nasional. (*)

 

Exit mobile version