Logo Lintasterkini

Ketua KPK : Korupsi Rasuki Semua Lembaga Negara

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 14 November 2012 07:55

Abraham Samad
Abraham Samad

Abraham Samad

MAKASSAR – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crimes), karena sudah merasuki ke semua lembaga negara dan semua sektor dari daerah hingga pusat.

“Jadi, korupsi sudah menjadi fenomena transnasional yang mempengaruhi semua masyarakat dan ekonomi,” katanya dalam kuliah umum di Gedung Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Selasa.

Menurut dia, korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan secara sistemik merasuk ke semua sektor baik di tingkat pusat dan daerah, bahkan pada semua lembaga negara dari eksekutif, legislatif hingga yudikatif.

Dia mengatakan, korupsi yang sudah menjadi fenomena transnasional hendaknya juga ditangani secara meluas dan komprehensif. Karena itu, semua pemangku kepentingan (“stakeholder”) harus bekerja sama dan memberikan dukungan dalam memberantas kasus korupsi di negeri ini.

Selain praktik korupsi dilakukan pada tiga lembaga negara, lanjut dia, praktik “intellectual corruption” berupa penyelewengan yang muncul dalam bentuk manipulasi informasi atau ilmu pengetahuan, juga dapat dikategorikan korupsi.

“Sebenarnya pemicu korupsi dapat disebabkan beberapa faktor seperti sikap permisif terhadap korupsi, peraturan perundangan yang belum memadai dan lemahnya integrasi moral,” katanya.

Rendahnya pendapatan/penghasilan, lanjut dia, juga dapat memicu terjadinya praktik korupsi, termasuk kurangnya keteladanan dan kepemimpinan, serta lemahnya penegakan hukum.

Dia mengatakan, semua kondisi itu akan diperparah jika didukung oleh lemahnya sistem penyelenggaraan negara, pengelolaan dunia usaha dan masyarakat yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip “good governance”.

Pada kesempatan tersebut, Abraham juga mengungkapkan bahwa KPK pada 2011 sudah menyelamatkan aset/kekayaann egara sebesar Rp152,9 triliun.

Menurut dia, jumlah kerugian tersebut bila dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat, maka bisa memberikan 1,57 juta unit rumah sederhana gratis kepada yang membutuhkan atau memberikan 14,3 miliar liter susu gratis kepada anak rawan gizi dan memberikan sekolah gratis kepada 271 juta orang anak SD selama setahun.

“Termasuk setara dengan memberikan 18,5 miliar beras gratis bagi penduduk yang rawan pangan atau memberikan 31,4 juta unit komputer untuk sekolah-sekolah,” katanya. (ant)

 Komentar

 Terbaru

News22 Mei 2025 20:53
Kongres Persatuan PWI Siap Digelar, Hendry dan Zulmansyah Sepakati Panitia SC dan OC Bersama
JAKARTA – Dua tokoh pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat membentuk panitia Kongres Persatu...
Nasional22 Mei 2025 19:57
Bareskrim Polri Tegaskan Keaslian Ijazah S1 Jokowi, Penyelidikan Dihentikan
JAKARTA — Bareskrim Polri secara resmi menyatakan bahwa ijazah Sarjana Kehutanan milik mantan Presiden Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM...
Ekonomi & Bisnis22 Mei 2025 16:06
Menyenangkan, Nikmati Waktu Bersantai di Mal Ratu Indah, Kendaraan Beres
MAKASSAR – Kabar baik bagi pelanggan Kalla Toyota di Makassar dan sekitarnya! Kini, servis kendaraan Toyota menjadi semakin praktis dan menyenan...
Ekonomi & Bisnis22 Mei 2025 16:00
Bugis Waterpark Adventure Rayakan HUT ke-13 dengan Promo Spesial Hemat Berlima 
MAKASSAR – Bugis Waterpark Adventure, taman rekreasi air terbesar di Sulawesi Selatan, merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan menghadir...