Lintas Terkini

Korban Penembakan di Luwu Dioperasi di Makassar

MAKASSAR – Salah seorang korban luka tertembak peluru polisi, Wahyudi Ahmad (25) warga Desa Batusandu, Kecamatan Walenrang Lamasi, Kabupaten Luwu akhirnya dirujuk dari RS Palopo ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Makassar untuk menjalani operasi.

Menurut ibu korban, Nengsih yang dikonfirmasi, Kamis (14/11/2013) siang mengatakan, kaki kiri anaknya terancam diamputasi oleh tim dokter RS Palopo. Untuk menyelamatkan anaknya, ia membawanya ke RSUD Wahidin Sudirohusodo dan tiba di Makassar, Rabu (13/11/2013) subuh hari.

Dengan suara isak tangis dan tersedu-sedu, Nengsih menjelaskan kronologis penembakan anaknya. Dimana awalnya dirinya bersama anaknya sementara makan bersama di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara teriakan warga bahwa yang memiliki anak laki-laki agar segera mengungsi, karena polisi akan melakukan penembakan.

“Jadi anak saya sudah makan, terus berdiri depan rumah. Dia rencana mau mengungsi ke sekolah SMU Walenrang yang jaraknya agak jauh dari lokasi bentrokan. Saya liat persis itu orang yang menembak paha kiri anakku adalah anggota Brimob. Anakku pun tersungkur di tanah bersimbah darah,” tegasnya.

Saat tersungkur di tanah, lanjut Ningsih, polisi hanya membiarkan anaknya tergeletak bersimbah darah. Dengan begitu, ia berupaya mencari kendaraan untuk melarikan anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tim medis.

“Ambulance tidak ada, kita juga tidak bisa lewat di lokasi bentrokan. Karena akan ditangkap anak saya dan disiksa. Makanya saya cari mobil pribadi dan melewati gunung hingga bisa sampai di RS Palopo. Makanya anak saya banyak mengeluarkan darah,” jelasnya.

Ningsih menambahkan, anaknya sempat dirawat di RS Palopo selama sehari. Setelah diperiksa oleh dokter ahli, kaki kiri Wahyudi terancam diamputasi jika tidak dilarikan ke rumah sakit di Makassar. Dimana, peralatan medis di RS Palopo tidak memadai.

“Saat ini anak saya sementara menjalani operasi di RSUD Wahidin. Tulang paha kiri anak saya patah dan hancur tertembus peluru tajam. Kata dokter tadi, proyektil besar peluru sudah tidak ditemukan di tubuh anakku karena tembus. Sisa serpihan proyektil yang masih bersarang dan sementara dibersihkan. Menurut dokter, jika sudah dibersihkan dan masih bisa diselamatkan. Maka kaki anak saya akan disambung kembali,” jelasnya. (Kpc)

Exit mobile version