Logo Lintasterkini

LBH Pantau Bentrokan Maut di Luwu Tengah

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 14 November 2013 08:57

LBH Pantau Bentrokan Maut di Luwu Tengah

MAKASSAR, – Lembaga Bantua Hukum (LBH) memantau kasus bentrokan fisik antarmassa pendukung pemekaran Luwu Tengah dengan aparat kepolisian hingga menewaskan seorang buruh bangunan, Chandra (25).

Direktur LBH Makassar, Abdul Azis yang dikonfirmasi Rabu (13/11/2013) sangat menyayangkan tindakan represif aparat keamanan di daerah otonomi baru (DOB) Luwu Tengah. Dia berharap aksi kekerasan terhadap warga diselidiki.

“Kami sangat menyayangkan tindakan represif aparat keamanan, sehingga perlunya ada penyelidikan atas dugaan tersebut,” kata Azis.

LBH Makassar pun sudah berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) Hak Azasi Manusia (HAM), dan rencananya besok, Kamis (14/11/2013), LBH akan ke Kabupaten Luwu untuk melakukan peninjauan dan penyelidikan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk melakukan pemantauan atas kejadian itu. Besok, Komnas akan ke Luwu,” beber Azis.

Bentrokan ratusan warga dan mahasiswa dengan polisi pecah pada Selasa (12/11/2013) sekitar pukul 11.00 Wita. Pengunjuk rasa menduduki jalan Trans-Sulawesi yang melintasi Walenrang sejak Senin (11/11/2013). Jalan itu menghubungkan wilayah di pesisir timur Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Massa meluapkan kekecewaan karena wilayah Walenrang dan Lamasi tidak segera dimekarkan menjadi daerah otonom baru, yang dinamai Kabupaten Luwu Tengah. Mereka menuntut pemerintah merealisasikan usulan pemekaran itu. Jarak Walenrang dari ibu kota Kabupaten Luwu, Belopa, 78 kilometer dan terpisahkan oleh Kota Palopo.

Polisi berupaya membuka blokade itu. Namun, massa melawan dengan menggunakan senjata api rakitan jenis Papporo, melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi. Sekitar 700 polisi berusaha mengendalikan massa dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. Dari bentrokan yang terjadi pada Senin, dua orang warga tertembak peluru karet polisi.

Keesokan harinya, bentrokan berlanjut hingga menewaskan seorang warga bernama Chandra (25). Buruh bangunan ini tertembak di dada kirinya. Selain itu, sebanyak 14 anggota polisi dan dua orang warga terluka. Polisi yang memukul mundur ribuan massa berhasil menangkap 27 orang warga beserta barang bukti berupa berbagai jenis senjata. Saat ditangkap, 27 warga itu dipukuli oleh polisi hingga luka-luka sebelum dibawa ke Polres Luwu yang berada di kota Belopa. (Kpc)

 Komentar

 Terbaru

Nasional30 November 2024 15:56
Wamendikdasmen Dorong Sistem Pendidikan untuk Pemerataan Kesejahteraan dan Keadilan
KUDUS – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza...
News30 November 2024 15:51
Ketapang, Bappelitbangda, dan Disdik Sulsel Raih Penghargaan BI
MAKASSAR – Sebanyak tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, masing masing; Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Badan Perenc...
News30 November 2024 12:43
Bank Indonesia Gelar Pertemuan Tahunan 2024 dengan Tema Penguatan Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional
MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta pada Jumat, 29 November 2024. Acara ini mengang...
Ekonomi & Bisnis30 November 2024 07:40
Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
JAKARTA – Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-129 yang jatuh pada 16 Desember 2024, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempersembah...