Logo Lintasterkini

Industri Sawit Dapat Jadi Sumber Pemasukan Ekonomi Negara

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 14 November 2016 14:56

Industri sawit.
Industri sawit.

JAKARTA – Pengamat Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin Damanhuri mengapresiasi positif capaian produktivitas kelapa sawit Indonesia, khususnya menyangkut kuota ekspor. Menurut dia, hal itu menunjukkan kelapa sawit bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Didin mengatakan, Senin (14/11/2016), di tengah melambatnya ekonomi global dan persaingan perdagangan dengan Malaysia, kelapa sawit Indonesia masih mampu unggul secara kinerja produktivitas ekspor.

“Itu hal yang baik. Saingan perkebunan kelapa sawit kita kan dengan Malaysia, namun Indonesia masih bisa mempertahankan sisi ekspornya, menyumbang devisa untuk negara.
Kita sama-sama tahu bahwa sampai kini kelapa sawit masih jadi komoditas ekspor,” tutur Didin.

Menurut Didin, agar industri kelapa sawit Indonesia tetap bisa menjadi andalan penerimaan negara. Bahkan kini lebih besar dari minyak bumi dan gas, pemerintah juga
diharapkan perlu serius melakukan pembenahan di sisi hilir atau pengolahannya.

“Kita jangan sampai terjebak, terlena dengan hasil jumlah produksi kelapa sawit saja,” ujar Didin.

Dia mengungkapkan, pembenahan terhadap sisi hilir kelapa sawit akan menjadi membuka dan pendukung berjalannya industri pengolahan nasional yang dilakukan oleh pelaku usaha bangsa Indonesia. Hal tersebut juga dapat menjadi penangkal masuk dan menguasainya korporasi asing untuk melakukan pengolahan kelapa sawit Indonesia karena bangsa sendiri telah mampu.

“Itu juga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, jangan hanya fokus di hulu. Perlu kebijakan keberpihakan politik untuk menata sisi hilir kelapa sawit supaya pengolahan
jatuhnya ke pelaku usaha bangsa sendiri,” ucap Didin.

Didin mengungkapkan, pembenahan sisi hilir industri kelapa sawit tersebut akan mengubah sudut pandang Indonesia yang selama ini kaku hanya di sektor hulu. Didin
berpendapat, Pemerintah Indonesia perlu membatasi kepemilikan asing dalam hal pengolahan kelapa sawit kemudian menyerahkan porsinya lebih banyak ke pelaku usaha
nasional.

“Dengan begitu, kita bisa mendongkrak dan menjaga kepentingan pertumbuhan ekonomi bangsa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) merilis data bahwa ekspor kelapa sawit nasional Januari hingga Agustus 2016 mencapai 28 juta ton ke sebanyak 26
negara. Jumlah tersebut semakin meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya menembus ekspor ke 13 negara. (*)

 Komentar

 Terbaru

News12 Juli 2025 18:17
Indosat Perkuat Kehandalan Jaringan di Event Beautiful Malino 2025
GOWA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pariwisata lokal d...
News12 Juli 2025 17:37
Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence- Indosat, Cisco dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence, ekosistem ...
News12 Juli 2025 12:44
Momentum Harkopnas Ke-78, Wabup Pinrang Launching Koperasi Merah Putih
PINRANG — Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bungi memimpin langsung upacara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 Tahun 2025 yang...
Hukum & Kriminal12 Juli 2025 12:10
Kejari Pinrang Selidiki Dugaan Tambang Ilegal Yang Beroperasi Tanpa Izin
PINRANG — Kejaksaan Negeri (Kejari) Pinrang melalui Seksi Pidana Khusus (Pidsus) menelusuri aktivitas tambang di wilayah Kabupaten Pinrang iyang...