PINRANG – Ini mungkin yang disebut kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah ini menimpa puluhan ribu warga lima Desa di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang yang tempatnya terisolir akibat bencana tanah longsor yang menerjang jalan menuju PLTA Bakaru Pinrang, tepatnya di Kilometer 16 Desa Betteng.
Pasalnya, meski sudah dua hari sejak kejadian dan akses alternatif sementara (jalan tanah) telah jadi, aksesnya masih sangat sulit dilalui kendaraan roda dua, apalagi roda empat.
Hal itulah yang akhirnya dimanfaatkan warga setempat dengan menawarkan bantuan jasa menyeberangkan motor kepada pengendara yang hendak memaksa melintasi medan jalan alternatif, namun harus membayar. Selain bantuan jasa menyeberangkan motor, jasa menyeberangkan barang juga dibuka oleh mereka dengan biaya variabel.
Baca Juga :
Data yang dihimpun di lokasi, untuk jasa bantuan menyeberangkan motor (ditarik dan didorong), pemilik kendaraan dikenakan biaya Rp10 ribu. Sementara untuk ojek barang, biayanya Rp50 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung banyaknya jumlah barang.
“Apa boleh buat pak, daripada urusan tidak jadi karena tidak bisa ki pake motor, dibayar mi saja,” kata Mia, salah seorang warga yang berhasil melintasi jalur alternatif dengan bantuan jasa penyeberangan berbiaya Rp10 ribu, Minggu (15/1/2017).
Dari pantauan langsung di lokasi, medan jalur alternatif memang cukup berat, dan bisa dipastikan pengendara roda dua tidak akan bisa melintasinya tanpa bantuan minimal dua orang yang mendorong dari belakang dan menarik dari depan. (*)
Tonton Videonya :
Komentar