MAKASSAR – Aksi teror mulai menghantui pemilihan Walikota Makassar. Ketua RT 01 Kelurahan Bantabantaeng, Kecamatan Rappocini Andi Ashar mengaku mendapat ancaman teror dari seseorang yang diduga oknum pendukung pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti.
Ashar diteror lantaran diduga tidak pro terhadap paket DIAmi di Pilkada Makassar tahun ini. Teror itu muncul setelah foto bergambar dirinya yang dilingkari garis merah dengan fose mengangkat satu jari beredar luas di group WhatsApp “GR2M” yang dihuni para ketua RT/RW se Kota Makassar.
Sontak, foto Ashar bersama sejumlah kader Partai NasDem menyulut emosi para penghuni group GR2M. Bahkan nada ancaman teror mulai dihembuskan. Salah satunya berasal dari anggota group GR2M Muh. Syarif. Nada ancamannya pun beragam.
“Bagaimana kita culik saja,” komentar MS, salah seorang anggota group whatsapp itu.
Tak sampai disitu saja, ancaman kemudian diaminkan oknum lain dari group tersebut dengan teror yang lebih ekstrim.
“Kalau perlu ambil hpnya dan bakar dia,”komentar NH. Atas aksi teror ini, Ashar mengaku nyawanya sudah terancam.
“Saya tidak tahu tiba- tiba ada foto saya beredar dan saya diancam, mungkin saya dituduh tak pro ke walikota, karena di grup itu kumpulan RT/RW se Kota Makassar,”ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (15/1/2018)
Ashar menambahkan, kejadian ini akan segera dilaporkan ke pihak yang berwajib yakni Polrestabes Makassar.
“Kalau tidak ada halangan siang ini saya akan melaporkan aksi teror ini di Polrestabes Makassar sekitar pukul 11.00 wita. Nyawa saya cukup terancam,” tegasnya. (*)