TIDAK seperti varian ayam hias pada umumnya, Onagadori atau si ekor naga mempunyai kasta tersendiri di negara asalnya, Jepang. Setelah mengalami kepunahan massal pasca perang dunia kedua, pada tahun 1952 didirikanlah komunitas pelestarian ayam Onagadori yang bertujuan untuk memulihkan dan melestarikan kembali populasi Onagadori dari kepunahan.
Pada tahun itu juga ayam Onagadori mendapat pengakuan nasional sebagai ayam terhormat “Tosa no Onagadori” karena keunikan dan faktor sejarahnya. Pameran keindahan si cantik ekor panjang ini di gelar secara reguler di Nankoku kota kelahirannya.
Di tahun 2004 pecinta ayam Onagadori di Jepang bertambah menjadi 14 komunitas dan tercatat ada sekitar 336 ayam Onagadori yang berhasil dikembangkan dari beberapa hasil persilangan. (Buku Kochi Gakuen College. Bab 35 : halaman 21 – 30 terbitan tahun 2004).
Penasaran dengan keunikan Onagadori sang ayam terhormat dari Jepang?
Ekor ayam Onagadori mampu tumbuh sampai 7 meter lebih!
Onagadori adalah jenis ayam yang fase merontokkan bulu atau ngurak bulu istilahnya hanya sekali dalam tiga tahun atau lebih. Onagadori mempunyai kemampuan memanjangkan bulu ekor 3 sampai 8 meter di habitat aslinya. Faktor habitat asli, iklim dan hasil persilangan mempengaruhi pertumbuhan bulu ekor Onagadori.
Jejak rekam sejarah yang berhasil diungkap pada tahun 1808 – 1830, pertumbuhan ekor Onagadori terus bertambah panjang. Pada masa pemerintahan Tenpou (1830 – 1844) panjang ekor 2 meter sudah biasa ditemukan. Pada masa pemerintahan Meiji (1868 – 1912) ditemukan panjang ekor 3,6 meter.
Pada masa pemerintrahan Showa (1926 – 1989) panjang ekor 8 meter juga sudah umum ditemukan. Rekor ekor terpanjang ditemukan pada masa pemerintahan Heisei yaitu sepenjang 13 meter.
[NEXT]
Onagadori dominan hasil dari perkawinan silang 3 varian ayam
Si cantik ekor panjang ini berasal dari hasil perkawinan silang dari 3 varian dominan yaitu ayam Shokoku, ayam Totenko dan Leghorn putih (ayam petelur). Perkawinan silangan dengan ayam Shokoku menghasilkan Onagadori dominan warna abu-abu.
Perkawinan silang dengan ayam Totenko menghasilkan dominan warna cokelat. Dominan warna putih di perkirakan hasil mutasi genetik dari ayam Shokoku dan hasil perkawinan silang dengan ayam leghorn putih.
Onagadori pertama dikembangbiakkan pada era pemerintahan Meiji (1764-1772)
Seorang tukang cukur lokal bernama Riemon yang tinggal di desa Shinohara, kota Nankoku berhasil mengkawinsilangkan ayam ekor panjang pertama Goshikidori yaitu istilah untuk Onagadori tertua. Riemon mempersembahkan Goshikodori kepada tuan tanah Yamanouchi. Berkat keberhasilannya, Yamanouchi memberi hadiah Riemon seberat 57 gram sebagai penghargaan.
Untuk perawatan bulu ekor Onagadori punya kandang khusus
Kandang khusus tersebut dinamakan Tomebako atau sering disebut tombaku, kandang yang ukurannya mirip dengan lemari pakaian. Pada bagian atas rak dijadikan tempat bertengger Onagadori. Ukuran kandang dikondisikan untuk perawatan ekor Onagadori. Pada tahun 1953 sampai sekarang, desain dan ukuran standar tomebako yaitu 18 cm x 80 cm x 170 cm.
Onagadori hanya ditemukan di sekitaran kota Nankoku
Menurut catatan buku ensiklopedia yang ditulis oleh ahli botani, Hiroyasu Nishimura yang diterbitkan pada tahun 1857, Onagadori hanya ditemukan di kota Nankoku, selatan pulau Shikoku. Kondisi iklim di Nankoku yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin diperkirakan menjadi habitat ideal Onagadori.
Onagadori dan ciri khas budaya masyarakat Nankoku
Pada masa pemerintahan Edo, semua tuan tanah dan klan yang setia harus menghormati pemimpin yang berkuasa atau shogun. Cara penghormatan yaitu dengan diadakan acara akbar dan mewah tahunan di ibukota Edo (berubah nama menjadi Tokyo). Acara akbar ini dihadiri oleh semua tuan tanah dan klan di Jepang.
Yamanouchi pemimpin klan Tosa (tuan tanah yang juga mewakili kota Nankoku) menggunakan bulu ayam Onagadori untuk menghiasi spanduk unik identitas klan Tosa. Penggunaan bulu ekor Onagadori dalam acara akbar tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Nankoku.
Ayam hias satu ini memang sarat dengan sejarah perjalanan negeri Sakura mulai dari era keshogunan sampai era perang dunia kedua. Di era perternakan modern Onagadori tidak hanya ditemukan negara asalnya saja tapi penyebarannya meluas di luar Jepang. Salah satunya dapat Anda temukan di Indonesia. Berminat pelihara ayam hias Onagadori? (*)