Lintas Terkini

Bentrok Penertiban Stadion Mattoanging, Pembawa Bom Molotov Diamankan Polisi

Capture Video Bentrok Warga dengan Satpol PP di Stadion Mattoanging Kota Makassar. (Foto:Lintas Terkini).

MAKASSAR—Sengketa lahan stadion Mattoanging masih terus berlanjut, kali ini pengeksekusian yang akan dilakukan pihak Pemprov Sulsel berujung bentrok di stadion Mattoanging, Kota Makassar, Rabu (15/1/2020).

Dari pantauan lokasi kejadian, puluhan massa menghalau Satpol PP dari Pemprov Sulsel, yang akan menertibkan Stadion Mattoanging, Massa dan Satpol PP hanya dibatasi pagar merah setinggi tiga meter.

Massa menghalau petugas yang tiba di stadion, dengan dilempari menggunakan batu. Akhirnya petugas tidak bisa mendekat

Tak hanya itu, beberapa massa juga terlihat memegang busur. Salah seorang massa, berusaha mengarahkan busur ke arah petugas. Tidak hanya melengkapi dirinya dengan busur. Massa penghalau petugas, juga membawa sejumlah bom molotov. Mereka menempari petugas dengan bom molotov kemudian sebuah ban bekas juga dibakar tepat di tempat kerusuhan.

Terlihat juga Satpol PP mengenakan rompi antipeluru. Mereka merespons massa yang beringas, dengan melemparkan batu ke arah puluhan massa, Bentrokan pun terus berlangsung.

Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar tiba di lokasi. Anggota memantau pergerakan dari massa yang sudah lepas kendali. Akhirnya satu orang terciduk menenteng bom molotov dan diamankan.

Diketahui oknum warga Nusa Indah Kecamatan Mariso itu kedapatan sedang menenteng bom molotov, ia merupakan seorang pengangguran yang terlibat dalam bentrokan tersebut.

“Jadi anggota satu orang massa karena kedapatan memegang bom molotov diketahui namanya itu Muhammad Irfan, alamat Nusa Indah Mariso, umur 33 tahun. Adapun barang bukti 4 botol minuman energi yang sudah dipasangi sumbu berisi cairan bahan bakar,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi.

Tak hanya Irfan yang terciduk. Terpantau juga satu orang massa sempat melemparkan bom molotov, ke arah petugas. Namun, dia sempat melarikan diri sehingga anggota tidak berhasil mengamankannya.

“Jadi busur belum kita dapat, karena ketika dilakukan pengamanan pelaksanaan eksekusi tadi satu bom molotov sempat dilempar, tameng anggota rusak,” tutupnya. (*)

Exit mobile version