MAKASSAR — Program vaksinasi Covid-19 secara nasional telah dimulai sejak kemarin, Rabu (13/1/2021). Vaksinasi nasional ini dimulai dengan divaksinnya Presiden Joko Widodo sebagai penerima vaksin pertama di Indonesia dalam program vaksinasi tersebut.
Program vaksinasi nasional ini kemudian dilanjutkan dilakukan serentak pada hari ini, Kamis (14/1/2021) di 34 provinsi se-Indonesia. Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), adalah Gubernur Prof H.M. Nurdin Abdullah sedianya akan menjadi yang pertama divaksin sinovac.
Namun Gubernur Sulsel ini yang direncanakan divaksin pertama kali, akhirnya dibatalkan. Pasalnya, orang nomor satu di Sulsel ini dianggap tidak memenuhi syarat untuk diberikan suntikan vaksin sinovac.
Pemberian vaksin Sinovac di Sulsel ditandai dengan pencanangan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara simbolis di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Jln Lanto Dg Pasewang, Makassar, Kamis (14/1/2021). Dalam sambutannya, Nurdin sempat mengatakan dirinya siap divaksin, dan mengingatkan warga Sulsel untuk tidak takut disuntik vaksin.
“Tidak usah khawatir, 1.066 vaksinator sudah kita latih dan siap untuk melaksanakan tugas di seluruh puskesmas, di seluruh rumah sakit,” kata Nurdin Abdullah.
Namun, saat Gubernur Sulsel itu akan disuntik vaksin, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari mengonfirmasi bahwa Nurdin Abdullah batal divaksin. Alasan dia, Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar itu tidak memenuhi syarat untuk divaksin.
“Pak Gubernur batal divaksin, beliau tidak memenuhi syarat untuk disuntik vaksin,” ucap dr. Ichsan.
Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Sulsel ini mengungkapkan, terdapat 16 pertanyaan yang diberikan kepada Gubernur Sulsel saat dilakukan screening untuk memenuhi syarat vaksin. Namun Ada satu syarat yang tidak dipenuhinya.
“Ada satu pertanyaan yang menyebabkan beliau tidak boleh (disuntik vaksin). “Apakah pernah ada keluarga yang suspek?” Dan beliau menjawab “ya”.
Setelah Nurdin Abdullah batal divaksin, maka orang yang pertama kali disuntik vaksin di daerah ini ialah Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Setelah dilakukan vaksinasi secara simbolis, maka program ini akan diteruskan dengan sasaran penerima vaksin adalah para tenaga kesehatan dan medis, pelayanan publik seperti TNI, Polri, Satpol Pamong Praja, para tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat di daerah ini. (*)