Logo Lintasterkini

Pasien Keluhkan Pelayanan RS Andi Makassau Parepare

Muh Syukri
Muh Syukri

Rabu, 15 Februari 2017 08:34

Pelayanan di rumah sakit.
Pelayanan di rumah sakit.

PAREPARE – Pelayananan di Rumah Sakit (RS) Tipe B Andi Makkasau Kota Parepare kembali menuai keluhan dari pasien. Pihak rumah sakit dituding jadi sebab seorang bayi laki-laki anak dari perempuan berinisial R meninggal, Minggu (12/2/2017).

Dikonfirmasi awak media, Selasa (14/2/2017), sang ibu yang masih terbating lemah pasca Operasi cesar yang dijalaninya menuturkan, dirinya masuk ke RS Andi Makassau hari Sabtu (11/2/2017) sekira pukul 13.30 Wita.

Namun yang ia sayangkan, meski sudah merasakan kontraksi pada perutnya semenjak masuk, nanti di hari Miinggu (12/2/2017) sekira pukul 12.30 Wita, barulah dirinya mendapat tindakan dari dokter untuk mengambil keputusan dilakukan operasai sesar. Padahal lanjut sang ibu, air ketubannya sudah pecah sekira pukul 06.00 Wita, Minggu pagi. Karena cara pelayanan seperti inilah, korban akhirnya harus kehilangan nyawa bayinya.

Arif, seorang kerabat dekat korban yang terus ikut mendampingi mengaku sangat kecewa dan mengeluhkan pelayanan pihak RS. Bagaimana tidak, akibat lambatnya pelayanan tindakan dari pihak RS berujung keponakannya meninggal.

“Yang saya sangat sesalkan, dari rentan waktu 23 jam itu, tidak satu pun dokter ahli yang menangani pasien tetapi hanya dokter Coas yang mendampingi. keputusan untuk di operasi cesar baru diambil oleh tim dokter saat sang ibu sudah muntah-muntah akibat teralu lama menahan rasa sakit,” ujar Arif.

Olehnya itu Arif menegaskan, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, ia akan membawa kasus ini ke jenjang yang lebih serius sesuai pasal 52 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 pasaltentang Hak-hak pasien.

“Kalau pihak rumah sakit tidak menanggapi, saya akan bawa masalah ini ke ranah hukum,” tegasnya.

Terpisah, Wakil Direktur pelayanan RS Andi Makassau Parepare, dr Reni Anggraeny menuturkan, kejadian itu belum bisa disimpulkan karena baru mendengar keterangan dari pihak keluarga pasien. Reni menjelaskan, bisa saja keterlambatan penanganan pasien diakibatkan kekurangan HB dan sedang melakukan transfusi darah.

“Saya berjanji akan mengumpulkan semua pihak-pihak yang bertanggung jawab akan hal ini. Dan saya juga akan memanggil pihak keluarga pasien agar semua masalahnya bisa jelas dan selesai,” janji Reni saat dikonfirmasi awak media. (*)

 Komentar

 Terbaru

Peristiwa02 Desember 2024 13:46
Demo HUT Papua Merdeka di Makassar Ricuh, Ada Polisi Terluka
MAKASSAR– Sejumlah mahasiswa asal Papua di Kota Makassar menggelar demonstrasi memperingati HUT Papua Merdeka di Jalan Lanto Dg Pasewang, Senin ...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:44
Rayakan Ultah ke-24, Mal Ratu Indah Adakan Beragam Kegiatan Menarik
MAKASSAR – Mal Ratu Indah (MaRI), pusat perbelanjaan pertama dan ikonik di Makassar, merayakan hari jadinya yang ke-24. Dengan tema Mari ke MaRI...
Ekonomi & Bisnis02 Desember 2024 12:18
IOH Berikan Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi
MAKASSAR – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali berupaya meringankan beban masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupa...
Politik01 Desember 2024 21:09
Silaturahmi Dengan Relawan, Andi Sudirman : Mari Berdoa Sulsel Lebih Baik dan Sejahtera
MAKASSAR – Ribuan relawan dari berbagai Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan menghadiri Silaturahmi bersama Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi...