PAREPARE – Pelayananan di Rumah Sakit (RS) Tipe B Andi Makkasau Kota Parepare kembali menuai keluhan dari pasien. Pihak rumah sakit dituding jadi sebab seorang bayi laki-laki anak dari perempuan berinisial R meninggal, Minggu (12/2/2017).
Dikonfirmasi awak media, Selasa (14/2/2017), sang ibu yang masih terbating lemah pasca Operasi cesar yang dijalaninya menuturkan, dirinya masuk ke RS Andi Makassau hari Sabtu (11/2/2017) sekira pukul 13.30 Wita.
Namun yang ia sayangkan, meski sudah merasakan kontraksi pada perutnya semenjak masuk, nanti di hari Miinggu (12/2/2017) sekira pukul 12.30 Wita, barulah dirinya mendapat tindakan dari dokter untuk mengambil keputusan dilakukan operasai sesar. Padahal lanjut sang ibu, air ketubannya sudah pecah sekira pukul 06.00 Wita, Minggu pagi. Karena cara pelayanan seperti inilah, korban akhirnya harus kehilangan nyawa bayinya.
Baca Juga :
Arif, seorang kerabat dekat korban yang terus ikut mendampingi mengaku sangat kecewa dan mengeluhkan pelayanan pihak RS. Bagaimana tidak, akibat lambatnya pelayanan tindakan dari pihak RS berujung keponakannya meninggal.
“Yang saya sangat sesalkan, dari rentan waktu 23 jam itu, tidak satu pun dokter ahli yang menangani pasien tetapi hanya dokter Coas yang mendampingi. keputusan untuk di operasi cesar baru diambil oleh tim dokter saat sang ibu sudah muntah-muntah akibat teralu lama menahan rasa sakit,” ujar Arif.
Olehnya itu Arif menegaskan, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, ia akan membawa kasus ini ke jenjang yang lebih serius sesuai pasal 52 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 pasaltentang Hak-hak pasien.
“Kalau pihak rumah sakit tidak menanggapi, saya akan bawa masalah ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Terpisah, Wakil Direktur pelayanan RS Andi Makassau Parepare, dr Reni Anggraeny menuturkan, kejadian itu belum bisa disimpulkan karena baru mendengar keterangan dari pihak keluarga pasien. Reni menjelaskan, bisa saja keterlambatan penanganan pasien diakibatkan kekurangan HB dan sedang melakukan transfusi darah.
“Saya berjanji akan mengumpulkan semua pihak-pihak yang bertanggung jawab akan hal ini. Dan saya juga akan memanggil pihak keluarga pasien agar semua masalahnya bisa jelas dan selesai,” janji Reni saat dikonfirmasi awak media. (*)
Komentar