Ida Noer Haris Perkenalkan Budaya Sulsel Melalui Dunia Fashion

Ida Noer Haris Perkenalkan Budaya Sulsel Melalui Dunia Fashion

MAKASSAR – Selain sibuk sebagai ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sulawesi Selatan, Ida Noer Haris, juga sangat aktif dalam dunia desainer, dan tentunya lewat pekerjaan ini dirinya juga disibukkan dengan berbagai kegiatan pameran busana dan fashion show baik dalam negeri maupun di luar negeri.

Salah satunya adalah event Jakarta Fashion Week (JFW) yang sudah digelar bulan Maret lalu. Tidak hanya sampai disitu, saat ini dirinya tengah disibukkan dengan berbagai persiapan untuk event FEMME yang akan berlangsung pada tanggal 11 sampai dengan 15 Mei 2016 mendatang, dimana event ini merupakan gelaran fashion terbesar di kawasan timur Indonesia .

Dalam sebuah wawancara, Ida menyebutkan bahwa Kota Makassar dengan adanya event FEMME dan Celebes Beauty Fashion Week telah menjadi salah satu kota fashion di Indonesia.

“Tentunya ini merupakan satu kebanggaan bagi kita semua karena Makassar sudah sangat diperhitungkan dalam industri fashion terkhusus untuk kawasan timur Indonesia,” ujar Ida.

Sedangkan saat ditanya tentang bagaimana perkembangan Industri fashion khususnya di Sulawesi Selatan yang terkait mengangkat kekayaan budaya seperti kain tenun dan baju bodo, Ida menjelaskan bahwa perkembangan industri fashion Tanah Air terutama di Kota Makassar masih memiliki banyak PR yang harus dilakukannya.

“Terutama untuk pengembangan dan ekploitasi kain tenun, dan sutra dimana ini menjadi pekerjaan bersama antara desainer, pengerajin kain dan pelaku industru fashion lainnya, termasuk pemerintah dalam mengurusi masalah hulu dan hilirnya, jadi bahasa lainnya adalah kita perlu melakukan integrasi dari semua komponen ini untuk semakin menguatkan Industri fashion di Sulawesi Selatan,” sebutnya.

Wanita kelahiran Makassar, 27 Januari 1970 ini menambahkan bahwa dirinya sangat senang bisa kembali menjadi bagian dari gelaran event FEMME yang di tahun ini genap berusia 11 tahun.

Dan khusus untuk karya busana yang akan ditampilkan olehnya nanti, pihaknya akan menampilkan karyanya yang bertemakan Butterfly, dimana tema ini akan diaplikasikan pada baju Bodo, dengan konsep yang lebih kontemporer, sehingga akan sedikit berbeda dari pola baju bodo secara umum.

“Lewat tema ini tampilan baju bodo akan lebih elegan, dimana konsep ini juga bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan melalui dunia fashio,” tambahnya.

Selain Ida Noer Haris, dalam gelaran FEMME 2016 ini juga akan diramaikan oleh para designer kenamaan Indonesia seperti Anne Avantie, Poppy Dharsono, Nita Seno Adji, Ivan Gunawan, Misan, Sikie Purnomo, Malik Moestaram, Rudy Chandra, Defrico Audy, dan Erdan.

Sementara untuk artis ibukota yang rencanya juga akan terlibat adalah Chintami Atmanegera, Verlita Evelyn, dan Luna Maya. Bentuk antusias dari para desainer tersebut untuk hadir dalam gelaran FEMME 2016 ini juga dituangkan dalam sebuah pesan video youtube.

“Dalam video berdurasi dua menit tiga puluh sembilan detik ini tampak para desainer dengan gaya khas mereka masing-masing menyampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk menyaksikan kehadirannya di gelaran FEMME 2016 yang akan berlangsung pada tanggala 11 sampai dengan 15 Mei 2016 di Hotel Sheraton Makassar,” tutup Icha, Chairwomen FEMME 2016, melalui rilisnya.(*)