MAKASSAR – Kasus peluru nyasar yang menewaskan Sri Ayu Lestari (17), seorang pelajar yang tinggal di Jalan Malino, Kabupaten Gowa, beberapa hari lalu di Jalan Andalas, kini menjadi perhatian serius Polda Sulselbar.
Bahkan, Wakil Kepala Polda Sulselbar, Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono, langsung menginstruksikan Kapolrestabes Makassar untuk mengusut kasus peluru nyasar tesebut.
“Pak Wakapolda telah menginstruksikan kepada Kapolrestabes Makassar, untuk melakukan penyelidikan langsung ke TKP,” ujar Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat, 15 April.
Dia mengakui, jika memang kejadian peluru nyasar ini melibatkan anggota kepolisian, tentunya pihak Polda Sulselbar tidak akan menutup-nutupi kasus ini. Apalagi dalam kejadian ini, telah menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
“Kita tidak bisa mengambil kesimpulan dulu. apalagi tim baru diberikan perintah hari ini (kemarin), karena informasinya juga baru kami dengar, itupun saat Korban Sri Ayu Lestari telah meninggal dunia,” pungkasnya.
Dalam kasus ini, selain Sri Ayu Lestari (17) yang telah menghembuskan nafas terakhirnya di RS dr Wahidin, Kamis, 14 April sore, ternyata peluru nyasar di Jalan Andalas juga memakan korban lainnya bernama Wawan (20). Wawan yang saat ini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara.
Korban menceriatakan bahwa saat kejadian peluru nyasar pada Rabu dini hari lalu, dia baru sadar telah tertembak saat melihat pahanya berdarah.
Terpisah Kasim (40), paman korban bernama Muhammad Wawan saat berada di RS Bhayangkara kepada awak media mengatakan, insiden ini merupakan nasib apes yang dialami ponakannya. Namun demikian, atas kejadian ini pihaknya meminta kepada aparat Polrestabes Makassar secepatnya mengungkap pelaku penembakan ini.
“Kami hanya berharap agar aparat kepolisian secepatnya mengungkap pelaku penembakan yang mengakibatkan dua orang jadi korban,termasuk ponakan saya yang mengalami luka tembakan mengenai bagian paha sebelah kanannya,” ujar Kasim.(*)