MAKASSAR — Anak sekolah sebentar lagi mengakhiri masa belajar di rumah. Orang tua mesti membiasakan anak dengan pola hidup baru yang dikenal dengan sebutan new normal.
Selama setahun terakhir belajar di rumah, tentu membuat pola hidup anak berubah. Jadwal belajar sedikit lebih lowong. Sehingga, saat kembali ke sekolah sang anak harus kembali menyesuaikan diri.
Apalagi, wabah virus corona diprediksi tak akan menghilang. Berpotensi menjadi penyakit endemik yang terus ada dalam kehidupan manusia. Makanya, orang tua dan anak tetap harus waspada.
Dosen Psikologi Unhas, Istiana Tajuddin mengatakan, jika memang harus kembali belajar di sekolah, sebaiknya anak-anak disiapkan dari sekarang. Misalnya membiasakan menjalani hari seperti ketika berada di sekolah, dengan menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Hal ini tentu tidak mudah mengingat selama ini anak-anak telah terbiasa dengan hidup yang kurang terjadwal. Karena pada intinya tugas sekolah mereka selesai dan hanya disetor kepada guru,” ujarnya.
Pada kondisi ini, peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam memberikan pendampingan kepada sang anak. Tidak bisa dilakukan hanya satu atau dua hari saja. Bisa sampai dua atau tiga pekan untuk membangun kebiasaan anak.
“Anak-anak juga perlu terus diingatkan dengan protokol menjaga kebersihan dan social distancing selama di rumah sehingga mereka bisa mengontrol diri ketika bertemu dengan teman mereka di sekolah,” paparnya.
Idealnya, kata Istiana, seorang anak pasti akan bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sehingga, mereka belum memiliki kewaspadaan yang tinggi layaknya orang dewasa.
“Ini berlaku bahkan hingga anak remaja. Makanya peran orang tua sangat penting. Karena saat pandemi ini, orang tua yang paling banyak berinteraksi dengan anak-anak,” terangnya.(*)