BULUKUMBA — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf alias Andi Utta angkat bicara soal demo yang ricuh di depan kantornya, Senin (14/6/2021).
Klarifikasi Andi Utta disampaikan melalui pesan singkat di beberapa grup WhatsApp. Dia menanggapi tudingan terhadap dirinya yang dinilai arogan kepada masyarakat yang berdemonstrasi.
Berikut isi klarifikasi Andi Utta yang diterima redaksi Lintasterkini.com:
Baca Juga :
“Anda sopan saya segan,,adek2 sdh sy ajak masuk 3 x untuk saya ajak dialog tapi tdk juga masuk kantor,, teriak saja saya kalau bupati tdk tau kerja hanya CARITAJI saja sementara saya kadang istirahat hanya 4 jam saja Bekerja pikirkan apa yg bisa saya lakukan Pertama Pengendalian banjir yg Tiap tahun lanjut program pemulihan ekonomi dgn mengajak org luar masuk berivestasi dgn jaminan keamanan dari sy sehingga bisa berinvestasi diblkb dan lapangan kerja buat adek2 saya spy tdktinggalkan semua blkb,, fasilitas semua bkn fasilitas negara saya gunakan.. semua milik saya Demi mau melihat blkb dan tinggalkan zona nyaman saya tp adek2 saya harus sadar sampai kapan blkb bisa lbh baik kalau harus di demo terus,, aspirasi tdk harus menjelekkan BUPATI dan WAKIL jg legislatif tp dialog kapan saja saya siap,, tp adek2 harus py bukti kalau minta diganti atau dicopot modal nya asn yg pungli misalnya,,kL tdk otentik tdk boleh,, ada regulasi yg atur.”
Sebelumnya diberitakan, kericuhan tersebut dipicu tindakan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf alias Andi Utta yang dianggap arogan. Dia menendang ban yang dibawa pengunjuk rasa.
Akibatnya, amarah massa aksi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bulukumba, merekah. Mereka menuntut realisasi 100 hari kerja pemerintah Andi Utta-Edy Manaf.
Dalam video yang viral di media sosial (medsos) Andi Utta terlihat menggunkan kacamata hitam lalu tiba-tiba muncul di tengah pengunjuk rasa dan menendang ban.
Saat itu, salah seorang demonstran sedang menyampaikan aspirasinya. Sontak, demonstrasi yang awalnya kondusif seketika memanas hingga akhirnya terjadi saling dorong.(*)
Komentar