MAKASSAR – Praktik pungutan liar (pungli) ternyata masih saja dilakukan sejumlah oknum Satlantas Polrestabes Makassar. Tentunya hal itu akan membuat malu institusi korp baju cokelat tersebut.
Sekretaris Komisi Nasional Pengawas Aparatut Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) Nasution Jarre, Senin (15/7/2013) mengatakan, praktik pungli yang dilakukan oknum Satlantas Polrestabes Makassar bikin malu saja. “Ternyata masih saja ada praktik pungli di Polrestabes Makassar. Harus ditindak tegas dan jangan dibiarkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pimpinan kepolisian harus mengambil sikap tegas. Jangan sampai, kata dia, terus terjadi dan membuat korps kepolisian menjadi makin malu.
Sebelumnya diberitakan, dua pengendara motor yang melanggar menggerutu karena ditilang oleh aparat kepolisian Makassar. Rusdi dan Rahmat ditilang karena tidak memakai helm saat mengendari motornya di Lorong Mu’min, Makassar. Sementara Farida melanggar karena tidak membawa STNK saat melewati Jalan Veteran, Makassarn.
Rusdi menjelaskan, saat itu, ia dan Rusdi yang masing-masing mengendari motor keluar Lorong Mu’min 2, langsung dicegat oleh empat anggota Direktorat Lalulintas Polda Sulselbar karena tidak mengenakan helm. Awalnya keduanya dimintai uang, namun tidak diberi. Selanjut keduanya langsung ditilang oleh empat Polantas.
“Saya tidak pakai helm, karena lorong setapak. Masa polisi jaga lorong. Kentara sekali cari uang selama Ramadhan, apalagi jelang lebaran,†kata Rusdi.
Pengendara motor lainnya, Farida juga mengaku sempat ditahan Polantas di Jalan Veteran Selatan saat mengendarai motor. Dirinya yang lupa membawa Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK) dimintai uang Rp 500.000. Namun karena Farida tidak mempunyai uang sebanyak itu, akhirnya Polantas yang menyembunyikan papan namanya tersebut meminta uang Rp 50.000.
“Terpaksa saya beri uang Rp 50.000 karena terburu-buru dengan urusan penting,†tegasnya. (uki)