MAKASSAR – Polemik terkait penggunaan hijab bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dipastikan tidak terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, mengizinkan Paskibraka yang bertugas pada saat upacara peringatan HUT kemerdekaan RI tetap berhijab.
“Kalau saya melihat di Sulawesi Selatan, ini mereka latihannya di Rumah Jabatan sehingga saya melihat sehari-hari. Ini tidak ada gangguan kok dalam menggunakan hijab. Jadi yang di sini silakan tetap berhijab, saya yang tanggung jawab,” tegas Zudan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan terkait penggunaan hijab bagi Paskibraka di Baruga Tudang Sipulung, Kamis (15/8/2024).
Dantim Pelatih, Letda Inf Abdul Azis Budi Hasbullah, mengatakan sebagai pelatih pihaknya berpedoman pada aturan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Kata dia, tidak ada instruksi khusus atau aturan yang melarang penggunaan hijab.
Baca Juga :
“Yang pakai hijab atau jilbab tetap menggunakan jilbab, karena kami pelatih tidak ada instruksi khusus dari atas,” kata Abdul Aziz.
Salah satu petugas Paskibraka Sulsel, Indira Nur Anastasiah, mengaku sudah siap bertugas. Indira yang menggunakan hijab akan bertugas sebagai pembawa baki.
“Saya sudah siap bertugas,” kata Indira, yang merupakan perwakilan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar.
Diketahui, aturan mengenai seragam jilbab petugas Paskibraka HUT ke-79 RI tingkat nasional untuk remaja putri jadi sorotan. Paskibraka putri beragama Islam yang memakai jilbab diminta melepas atribut itu saat upacara pengukuhan Paskibraka dan saat upacara kenegaraan pengibaran bendera 17 Agustus.
Pengurus pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) mencatat ada 18 anggota Paskibraka berjilbab saat latihan. Namun, tak ada yang terlihat berjilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Komentar